
Kondisi Global Tak Menentu, BI: Emas Dianggap Aman
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
22 August 2019 15:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan hubungan dagang masih terus terjadi antara AS dan China. Ditambah kejadian di negara lain seperti Brexit hingga perlambatan ekonomi global masih menghantui pasar keuangan global.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan hal tersebut memberikan tekanan terhadap volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia.
"Perekonomian AS tumbuh melambat akibat menurunnya ekspor dan juga investasi nonresidensial. Pertumbuhan ekonomi Eropa, Jepang, Tiongkok dan India juga lebih rendah dipengaruhi penurunan kinerja sektor eksternal serta permintaan domestik," kata Perry dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (22/8/2019).
Menurutnya, pelemahan ekonomi global terus menekan harga komoditas, termasuk harga minyak. Untuk merespons dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut, berbagai negara melakukan stimulus fiskal dan memperlonggar kebijakan moneter, termasuk bank sentral AS yang pada Juli 2019 telah menurunkan suku bunga kebijakannya.
"Ketidakpastian pasar keuangan global juga berlanjut dan mendorong pergeseran penempatan dana global ke aset yang dianggap aman seperti obligasi pemerintah AS dan Jepang, serta komoditas emas," jelas Perry.
Dinamika ekonomi global tersebut perlu dipertimbangkan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga arus masuk modal asing sebagai penopang stabilitas eksternal.
Hal tersebut menjadi faktor kenapa harga emas belakangan terus meningkat.
(dru) Next Article Harapan Bank Indonesia untuk Kabinet Indonesia Maju
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan hal tersebut memberikan tekanan terhadap volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia.
"Perekonomian AS tumbuh melambat akibat menurunnya ekspor dan juga investasi nonresidensial. Pertumbuhan ekonomi Eropa, Jepang, Tiongkok dan India juga lebih rendah dipengaruhi penurunan kinerja sektor eksternal serta permintaan domestik," kata Perry dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (22/8/2019).
![]() |
"Ketidakpastian pasar keuangan global juga berlanjut dan mendorong pergeseran penempatan dana global ke aset yang dianggap aman seperti obligasi pemerintah AS dan Jepang, serta komoditas emas," jelas Perry.
Dinamika ekonomi global tersebut perlu dipertimbangkan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga arus masuk modal asing sebagai penopang stabilitas eksternal.
Hal tersebut menjadi faktor kenapa harga emas belakangan terus meningkat.
(dru) Next Article Harapan Bank Indonesia untuk Kabinet Indonesia Maju
Most Popular