
Jepang Izinkan Ekspor ke Korsel, Ketegangan Mereda?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 August 2019 13:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang kembali menyetujui pengiriman bahan berteknologi tinggi ke Korea Selatan. Izin ini merupakan yang kedua kalinya diberikan sejak Jepang memberlakukan pembatasan ekspor bulan lalu.
Menurut pejabat setempat yang enggan disebutkan namanya, persetujuan ekspor ini memberi dampak positif untuk industri lokal. Namun ketegangan antara kedua negara tetangga ini diperkirakan masih akan terus berlanjut.
"Saya tidak melihat langkah Jepang sebagai pesan perdamaian ke Korea Selatan," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada Reuters sebagaimana dikutip CNBC Indonesia, Selasa (20/9/2018).
Bahan berteknologi tinggi yang diizinkan Jepang untuk diekspor ke Korea Selatan adalah photoresists. Ini adalah bahan pembuatan chip yang sangat penting bagi raksasa teknologi Korea Selatan Samsung Electronics Co Ltd.
Seperti diketahui, hubungan antara Jepang dan Korea Selatan telah memburuk sejak akhir tahun lalu akibat masalah kompensasi pekerja paksa selama Perang Dunia II. Ini bermula saat Korea Selatan menuntut Jepang untuk membayar kompensasi bagi warganya yang mejadi korban kerja paksa era perang.
Jepang yang tidak terima dengan hal itu melakukan pembatasan ekspor tiga bahan yang digunakan dalam chip dan display ke Korea Selatan pada awal Juli. Namun pada awal Agustus, Jepang memberi lampu hijau, mengijinkan ekspor photoresists ke Samsung Electronics.
Pemberian izin terbaru ini dilakukan menjelang diadakannya pembicaraan untuk menyelesaikan masalah ini pada minggu ini. Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha, dijadwalkan bertemu di Beijing pada hari Rabu.
Kedua menteri juga disebut akan bertemu dengan pejabat Chin Wang Yi, pekan ini. Ini akan menjadi pertemuan pertama tiga negara dalam tiga tahun terakhir. "Saya percaya bahwa (kami) berada dalam situasi yang sangat sulit," kata Kang di bandara sebelum berangkat ke Beijing.
Sebelumnya, ekspor Jepang mencatatkan penurunan delapan bulan terakhir. Selain itu, tingkat kepercayaan (confidence) manufaktur berubah negatif untuk pertama kalinya dalam lebih dari enam tahun karena penjualan China merosot.
Sebagaimana dirilis Departemen Keuangan Jepang, kinerja ekspor pada bulan Juli turun 1,6% dari tahun sebelumnya. Ini disebabkan oleh lemahnya pengiriman suku cadang mobil dan peralatan produksi semikonduktor ke China.
Angka ini lebih baik dibandingkan dengan perkiraan para ekonom sebelumnya yakni penurunan hingga 2,2%. Meski demikian, volume ekspor naik 1,5% jika dibandingkan Juli tahun sebelumnya.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article Ini Dia Babak Baru Perang Dagang Jepang-Korsel
Menurut pejabat setempat yang enggan disebutkan namanya, persetujuan ekspor ini memberi dampak positif untuk industri lokal. Namun ketegangan antara kedua negara tetangga ini diperkirakan masih akan terus berlanjut.
"Saya tidak melihat langkah Jepang sebagai pesan perdamaian ke Korea Selatan," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada Reuters sebagaimana dikutip CNBC Indonesia, Selasa (20/9/2018).
Bahan berteknologi tinggi yang diizinkan Jepang untuk diekspor ke Korea Selatan adalah photoresists. Ini adalah bahan pembuatan chip yang sangat penting bagi raksasa teknologi Korea Selatan Samsung Electronics Co Ltd.
Seperti diketahui, hubungan antara Jepang dan Korea Selatan telah memburuk sejak akhir tahun lalu akibat masalah kompensasi pekerja paksa selama Perang Dunia II. Ini bermula saat Korea Selatan menuntut Jepang untuk membayar kompensasi bagi warganya yang mejadi korban kerja paksa era perang.
Jepang yang tidak terima dengan hal itu melakukan pembatasan ekspor tiga bahan yang digunakan dalam chip dan display ke Korea Selatan pada awal Juli. Namun pada awal Agustus, Jepang memberi lampu hijau, mengijinkan ekspor photoresists ke Samsung Electronics.
Pemberian izin terbaru ini dilakukan menjelang diadakannya pembicaraan untuk menyelesaikan masalah ini pada minggu ini. Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha, dijadwalkan bertemu di Beijing pada hari Rabu.
Kedua menteri juga disebut akan bertemu dengan pejabat Chin Wang Yi, pekan ini. Ini akan menjadi pertemuan pertama tiga negara dalam tiga tahun terakhir. "Saya percaya bahwa (kami) berada dalam situasi yang sangat sulit," kata Kang di bandara sebelum berangkat ke Beijing.
Sebelumnya, ekspor Jepang mencatatkan penurunan delapan bulan terakhir. Selain itu, tingkat kepercayaan (confidence) manufaktur berubah negatif untuk pertama kalinya dalam lebih dari enam tahun karena penjualan China merosot.
Sebagaimana dirilis Departemen Keuangan Jepang, kinerja ekspor pada bulan Juli turun 1,6% dari tahun sebelumnya. Ini disebabkan oleh lemahnya pengiriman suku cadang mobil dan peralatan produksi semikonduktor ke China.
Angka ini lebih baik dibandingkan dengan perkiraan para ekonom sebelumnya yakni penurunan hingga 2,2%. Meski demikian, volume ekspor naik 1,5% jika dibandingkan Juli tahun sebelumnya.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article Ini Dia Babak Baru Perang Dagang Jepang-Korsel
Most Popular