Kementerian Investasi Diyakini Tak Jamin Genjot Investasi

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
19 August 2019 21:35
Kementerian investasi ala Jokowi dianggap tak menjamin memperbaiki investasi.
Foto: Istimewa
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rencana perombakan kabinet menteri melalui nomenklatur. Salah satu di antaranya rencana pembentukan Kementerian yang fokus menangani investasi.

"Secara jumlah bisa sama tapi ada kementerian yg dilebur. Misal menlu juga handle diplomasi ekonomi."

"Ada juga Kementerian Investasi, akan konsentrasi di digital dan kreatif," ujar Jokowi dalam pertemuan Dewan Pemimpin Redaksi di Istana Merdeka, Jakarta, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (14/8/2019).

Rencana pembentukan Kementerian Investasi ini ditanggapi Institute for Development Economic and Finances (INDEF). Peneliti INDEF, Eko Listiyanto menganggap wacana pembentukan Kementerian Investasi tidak akan berdampak banyak untuk meningkatkan investasi di Indonesia.



Menurutnya, jika pemerintah fokus pada penanganan investasi, pemerintah hanya perlu menggenjot kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Ada Kementerian Investasi, tetapi kalau sama seperti BKPM, ya, tidak ada perubahan sama sekali," kata Eko dalam diskusi INDEF, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Menurutnya, permasalahan dalam investasi saat ini terlihat dari koordinasi masing-masing Kementerian terkait. Belum lagi terkait proses perizinan.

"Strateginya, karena problem di struktural, jadi yang dibutuhkan adalah masing-masing kementerian ini kompak," katanya.

Ia menjelaskan, apa yang dibutuhkan investor saat ini adalah kepastian dan kecepatan dalam pengurusan izin. Kinerja semacam ini, menurutnya, sudah diterapkan negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand.



"Yang dipikirkan investor, apa sih yang akan saya urus, bagaimana pengurusannya? Izinnya cepat, nggak? Aspek aspek mendasar itu saja yang diberikan. Kalau Vietnam dan Thailand sudah melakukan hal seperti itu, kenapa negara negara Asia lainnya tidak mencontoh saja," ucapnya.

Jika langkah di atas dapat dimaksimalkan, Eko menilai pertumbuhan realisasi investasi dapat meningkat sampai 20%. Berdasarkan data rilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Triwulan II-2019 dan Januari-Juni 2019 atau Semester I-2019 mencapai Rp 200,5 triliun atau tumbuh 13,7% (yoy).


(hoi/hoi) Next Article Not Bad! Realisasi Investasi 2019 Tumbuh Double Digit 12%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular