
Pengusaha Ramal Realisasi Investasi RI Nyungsep Parah

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani memperkirakan bakal ada penurunan realisasi investasi di kuartal II-2020, dari penanaman modal asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Dari sisi investasi, penurunan realisasi penanaman modal asing (PMA) di kuartal II diperkirakan lebih menurun -9,2% dibandingkan kuartal I. Sedangkan momentum kenaikan realisasi investasi dalam negeri belum bisa diharapkan mengingat rendahnya pertumbuhan kredit yakni 2,68% per Mei 2020," keterangan resmi dikutip CNBC Indonesia, Jumat (3/7).
Sebagai gambaran, realisasi investasi pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 210,7 triliun. Dibanding kuartal I-2019 atau year on year (yoy) senilai Rp 193,9 triliun, jelas angkanya tumbuh 8%. Bahkan dibandingkan kuartal IV-2019 tumbuh 1,2%. Namun situasi saat ini tentu berbeda, karena selama kuartal kedua tahun ini, Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Ikmal Lukman menyebut Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang akan mengumumkan secara resmi realisasi investasi di kuartal kedua nanti.
Perkiraan menurunnya realisasi investasi sejalan dengan daya beli. Rosan menyampaikan ketidakpastian dari Covid-19 juga memengaruhi penurunan daya beli. Selain itu, keyakinan konsumen juga ikut menurun.
"Konsumsi dalam negeri penurunan indeks penjualan riil sebesar -16,9% di April YoY atau dibanding tahun lalu. Juga menurun -22.9% di Mei 2020 YoY, dan penurunan indeks keyakinan konsumen sebesar -33.8% di April YoY & -39,3% di Mei YoY di kuartal II, 2020," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Realisasi Investasi Asing Keok! Turun 9,2% di Triwulan I-2020