Selain 'Kuburan' Bus Bogor, Ada Bangkai Bus INKA di Ciputat
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 August 2019 14:02
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro, mengungkap kronologi mangkraknya puluhan unit bus TransJakarta di pool Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Ia mengakui bahwa bus tersebut garapan PT INKA. Total yang dikerjakan INKA pada saat pengadaan bus oleh Pemprov DKI tahun 2013 adalah 36 unit. Sayangnya, sejak rampung dibangun, bus itu belum pernah digunakan sama sekali sampai kini.
"Jadi pada saat pemerintah DKI melelang bus berbahan bakar gas, INKA ikut. Lelang benaran, bukan afiliasi macem-macem (tak bersekongkol). Kita menang, dan pasti tidak ada kong-kalikong," ungkapnya di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Senin (19/8/2019).
Ia membantah soal ada tudingan bahwa bus tersebut diproduksi di China. Sebab, paket lelang yang dimenangkan PT INKA berbeda dengan paket pengadaan lain yang belakangan terjerat masalah hukum.
Terkait hal ini, INKA sudah menyampaikan penjelasan ke sejumlah instansi berwenang. "Dan itu betul-betul diproduksi di INKA, bukan bus China. Karena dulu itu memang ada perusahaan abal-abal demo macam-macam," imbuhnya.
Saat kasus hukum pengadaan bus asal China ini mencuat, PT INKA telah menyelesaikan seluruh kontrak. Hanya saja, masih perlu pengujian tipe bus listrik yang belum dilakukan.
"Pada saat mau diproses testing uji, muncul kasus sehingga Pak Ahok menyerahkan semua proses penanganan bus berhenti, termasuk pengujian yang kita laksanakan," tandasnya.
"Nah, untuk itu kita sudah minta untuk difasilitasi, kenapa berkali-kali. Progresnya adalah, ada temuan BPK yang menyatakan harus dibatalkan. Jadi ini sedang proses. Kita minta rekomendasi BPK," lanjutnya.
(hoi/hoi) Next Article Kasus Bus TransJakarta, INKA Ogah Balik DP ke Pemprov DKI
Ia mengakui bahwa bus tersebut garapan PT INKA. Total yang dikerjakan INKA pada saat pengadaan bus oleh Pemprov DKI tahun 2013 adalah 36 unit. Sayangnya, sejak rampung dibangun, bus itu belum pernah digunakan sama sekali sampai kini.
"Jadi pada saat pemerintah DKI melelang bus berbahan bakar gas, INKA ikut. Lelang benaran, bukan afiliasi macem-macem (tak bersekongkol). Kita menang, dan pasti tidak ada kong-kalikong," ungkapnya di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Senin (19/8/2019).
Ia membantah soal ada tudingan bahwa bus tersebut diproduksi di China. Sebab, paket lelang yang dimenangkan PT INKA berbeda dengan paket pengadaan lain yang belakangan terjerat masalah hukum.
Terkait hal ini, INKA sudah menyampaikan penjelasan ke sejumlah instansi berwenang. "Dan itu betul-betul diproduksi di INKA, bukan bus China. Karena dulu itu memang ada perusahaan abal-abal demo macam-macam," imbuhnya.
Saat kasus hukum pengadaan bus asal China ini mencuat, PT INKA telah menyelesaikan seluruh kontrak. Hanya saja, masih perlu pengujian tipe bus listrik yang belum dilakukan.
"Pada saat mau diproses testing uji, muncul kasus sehingga Pak Ahok menyerahkan semua proses penanganan bus berhenti, termasuk pengujian yang kita laksanakan," tandasnya.
"Nah, untuk itu kita sudah minta untuk difasilitasi, kenapa berkali-kali. Progresnya adalah, ada temuan BPK yang menyatakan harus dibatalkan. Jadi ini sedang proses. Kita minta rekomendasi BPK," lanjutnya.
(hoi/hoi) Next Article Kasus Bus TransJakarta, INKA Ogah Balik DP ke Pemprov DKI
Most Popular