
Neraca Dagang Defisit, RI Getol Impor Bawang Putih China
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
15 August 2019 16:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2019 defisit US$ 60 juta. Nilai impor sepanjang Juli masih tinggi. Impor berasal dari berbagai komoditas, di antaranya adalah bawang putih.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan impor bawang putih ini termasuk dari sektor konsumsi yang naik 42,15% secara bulanan (mtm). Adapun impor bawang putih pada Juli jumlahnya 39.254 ton atau US$ 33,6 juta.
"Konsumsi naik signifikan karena peningkatan impor bawang putih. Kemudian ada buah-buahan yaitu longan dari Thailand, Impor buah pir dari China," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Data BPS, total impor bawang putih mencapai 71.693 ton atau senilai US$ 86,1 juta. Volume impor bawang putih tersebut meningkat 52,6% dibandingkan Juni 2019. Sedangkan dibandingkan Juli 2018, impor bawang putih meningkat 82,6%.
Secara kumulatif pada Januari-Juli 2019, total impor bawang putih sebanyak 189.521 ton atau US$ 214 juta. Jumlah tersebut ada volumenya naik tipis 1,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 186.939 ton.
Selain itu, China juga tercatat sebagai penyumbang nilai impor tertinggi ke Indonesia pada Juli 2019. Selain bawang putih, barang yang masuk dari China ada buah Pir, Laptop hingga PC.
"Negara asal barang impor kita masih sama posisinya. Juli ini terbesar dari China yang bertambah US$ 1,5 miliar, terus disusul Jepang US$ 251,4 juta dan Italia US$ 231,3 juta," tegasnya.
Simak video laporan Kepala BPS soal neraca dagang Indonesia di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Impor Barang China Naik US$ 1,5 Miliar, Laptop Mendominasi
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan impor bawang putih ini termasuk dari sektor konsumsi yang naik 42,15% secara bulanan (mtm). Adapun impor bawang putih pada Juli jumlahnya 39.254 ton atau US$ 33,6 juta.
"Konsumsi naik signifikan karena peningkatan impor bawang putih. Kemudian ada buah-buahan yaitu longan dari Thailand, Impor buah pir dari China," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Data BPS, total impor bawang putih mencapai 71.693 ton atau senilai US$ 86,1 juta. Volume impor bawang putih tersebut meningkat 52,6% dibandingkan Juni 2019. Sedangkan dibandingkan Juli 2018, impor bawang putih meningkat 82,6%.
Secara kumulatif pada Januari-Juli 2019, total impor bawang putih sebanyak 189.521 ton atau US$ 214 juta. Jumlah tersebut ada volumenya naik tipis 1,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 186.939 ton.
Selain itu, China juga tercatat sebagai penyumbang nilai impor tertinggi ke Indonesia pada Juli 2019. Selain bawang putih, barang yang masuk dari China ada buah Pir, Laptop hingga PC.
"Negara asal barang impor kita masih sama posisinya. Juli ini terbesar dari China yang bertambah US$ 1,5 miliar, terus disusul Jepang US$ 251,4 juta dan Italia US$ 231,3 juta," tegasnya.
Simak video laporan Kepala BPS soal neraca dagang Indonesia di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Impor Barang China Naik US$ 1,5 Miliar, Laptop Mendominasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular