
Hati-Hati ke Hong Kong, Demo Makin Panas
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 August 2019 07:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Demo di Bandara Internasional Hong Kong berlangsung ricuh pada Selasa (13/8/19). Seorang pria yang dicurigai sebagai agen rahasia China ditangkap dan dipukuli para pendemo.
Mengutip ABC News, pemrotes yang marah mengikat tangan orang tersebut dengan kabel dan memukulinya. Sementara korban hanya bisa meringkuk di lantai saat polisi mencoba mengamankannya. Polisi baru bisa mengamankan korban sekitar pukul 12:50 siang waktu setempat.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka menangkap pria tersebut karena dia mengenakan rompi pers dan mengaku sebagai seorang reporter, tetapi ia menyimpan kartu identitas China daratan di barang-barang miliknya.
Selain itu, seorang pria lainnya mengalami penganiayaan serupa di terminal. Ia telah diamankan sekitar setengah jam lebih awal. Pria itu dicurigai sebagai pro-Beijing karena para pendemo menemukan kaos berwarna biru di dalam ranselnya.
Dalam demo itu, polisi juga kerap kali menggunakan semprotan merica dan mengayunkan tongkat bentrok kepada pengunjuk rasa yang menggunakan troli bagasi untuk menghalangi pintu masuk ke terminal bandara pada Selasa malam.
Hong Kong telah dilanda demo dalam dua bulan terakhir, sejak 9 Juni. Ini dipicu oleh rencana pemerintah untuk memberlakukan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi para pelaku kriminal ke China.
Akibat serangkaian demo, RUU Ekstradisi telah ditangguhkan pada awal Juli lalu oleh Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam. Namun, demo terus berlangsung hingga pekan ini. Menurut laporan CNN International, ini terjadi karena tuntutan pendemo bukan hanya penangguhan RUU, tapi juga penghapusan RUU Ekstradisi dan pengunduran diri Carrie Lam.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article Duh! Sudah 2020, Tapi Hong Kong Masih Demo
Mengutip ABC News, pemrotes yang marah mengikat tangan orang tersebut dengan kabel dan memukulinya. Sementara korban hanya bisa meringkuk di lantai saat polisi mencoba mengamankannya. Polisi baru bisa mengamankan korban sekitar pukul 12:50 siang waktu setempat.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka menangkap pria tersebut karena dia mengenakan rompi pers dan mengaku sebagai seorang reporter, tetapi ia menyimpan kartu identitas China daratan di barang-barang miliknya.
Selain itu, seorang pria lainnya mengalami penganiayaan serupa di terminal. Ia telah diamankan sekitar setengah jam lebih awal. Pria itu dicurigai sebagai pro-Beijing karena para pendemo menemukan kaos berwarna biru di dalam ranselnya.
Dalam demo itu, polisi juga kerap kali menggunakan semprotan merica dan mengayunkan tongkat bentrok kepada pengunjuk rasa yang menggunakan troli bagasi untuk menghalangi pintu masuk ke terminal bandara pada Selasa malam.
Hong Kong telah dilanda demo dalam dua bulan terakhir, sejak 9 Juni. Ini dipicu oleh rencana pemerintah untuk memberlakukan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi para pelaku kriminal ke China.
Akibat serangkaian demo, RUU Ekstradisi telah ditangguhkan pada awal Juli lalu oleh Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam. Namun, demo terus berlangsung hingga pekan ini. Menurut laporan CNN International, ini terjadi karena tuntutan pendemo bukan hanya penangguhan RUU, tapi juga penghapusan RUU Ekstradisi dan pengunduran diri Carrie Lam.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article Duh! Sudah 2020, Tapi Hong Kong Masih Demo
Most Popular