
Duh! Massa Aksi Pakai Troli Blokir Terminal Bandara Hong Kong
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
13 August 2019 19:27

Hong Kong, CNBC Indonesia - Operasional Bandara Internasional Hong Kong pada Selasa (13/8/2019) kacau balau. Ini setelah pengunjuk rasa memblokir di gerbang keberangkatan dan kedatangan di dua terminal yang ada di bandara tersebut.
Massa kembali menduduki Bandara Hong Kong selepas operasional dibuka tadi pagi. Berdasarkan pantauan CNN International, lebih dari 1.500 orang peserta aksi melanjutkan protes terhadap pemerintah Hong Kong.
Di gerbang keberangkatan, pengunjuk rasa menggunakan troli sebagai 'alat' untuk memblokir gerbang keberangkatan. Salah satu di antara demonstran adalah seorang wanita berusia 22 tahun.
"Kami di sini untuk mengekspresikan protes kami kepada pemerintah. Aksi hari ini tidak diorganisasi oleh satu kelompok semata. Setiap orang ingin bersuara," katanya.
Kendati mengganggu, sejumlah calon penumpang dapat memahami pengunjuk rasa. John Lee (34) mengatakan kepada The Straits Times bahwa seharusnya dia pergi berlibur selama lima hari di Taiwan pada Senin sore, tetapi penerbangannya dibatalkan. Dia memutuskan untuk membatalkan perjalanan setelah maskapai memberitahu bahwa dia bisa terbang kembali pukul 6 sore pada Selasa.
Frank Filser (53) sedang berjuang untuk menjadwal ulang penerbangan kembali ke Jerman untuk mengunjungi sang ayah yang menderita kanker stadium akhir. Namun, dia mengaku bersimpati dengan para pengunjuk rasa, meskipun ada gangguan.
"Mereka berjuang untuk Hong Kong dan itulah pandangan mereka," katanya. "Kapan saja aku bisa kembali ke Jerman, tetapi bagaimana dengan orang-orang yang tumbuh di sini? Ini rumah mereka," lanjut Filser.
Selain para pengunjung yang mendukung, juga ada beberapa pengunjung yang merasa dirugikan atas unjuk rasa tersebut.
"Saya tidak keberatan dengan apa yang mereka lakukan, tetapi mereka membuat kami terlambat lima jam," kata Wing Au-yeung. Ia singgah untuk menjemput ibunya yang sudah lanjut usia sebelum melakukan perjalanan ke Korea Selatan dengan keluarganya. "Mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan tetapi seharusnya tidak memengaruhi orang lain," ujarnya.
Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam mengatakan bahwa pemulihan Hong Kong dari aksi unjuk rasa yang telah berlangsung beberapa waktu belakangan ini dapat memakan waktu lama. Ia pun mengaku akan bertanggung jawab untuk membangun kembali ekonomi Hong Kong "setelah kekerasan mereda".
"Saya meminta semua orang mengesampingkan perbedaan kita dan tenang," kata Carrie Lam.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Hong Kong Kembali Membara
Massa kembali menduduki Bandara Hong Kong selepas operasional dibuka tadi pagi. Berdasarkan pantauan CNN International, lebih dari 1.500 orang peserta aksi melanjutkan protes terhadap pemerintah Hong Kong.
Di gerbang keberangkatan, pengunjuk rasa menggunakan troli sebagai 'alat' untuk memblokir gerbang keberangkatan. Salah satu di antara demonstran adalah seorang wanita berusia 22 tahun.
Kendati mengganggu, sejumlah calon penumpang dapat memahami pengunjuk rasa. John Lee (34) mengatakan kepada The Straits Times bahwa seharusnya dia pergi berlibur selama lima hari di Taiwan pada Senin sore, tetapi penerbangannya dibatalkan. Dia memutuskan untuk membatalkan perjalanan setelah maskapai memberitahu bahwa dia bisa terbang kembali pukul 6 sore pada Selasa.
Frank Filser (53) sedang berjuang untuk menjadwal ulang penerbangan kembali ke Jerman untuk mengunjungi sang ayah yang menderita kanker stadium akhir. Namun, dia mengaku bersimpati dengan para pengunjuk rasa, meskipun ada gangguan.
"Mereka berjuang untuk Hong Kong dan itulah pandangan mereka," katanya. "Kapan saja aku bisa kembali ke Jerman, tetapi bagaimana dengan orang-orang yang tumbuh di sini? Ini rumah mereka," lanjut Filser.
![]() |
Selain para pengunjung yang mendukung, juga ada beberapa pengunjung yang merasa dirugikan atas unjuk rasa tersebut.
"Saya tidak keberatan dengan apa yang mereka lakukan, tetapi mereka membuat kami terlambat lima jam," kata Wing Au-yeung. Ia singgah untuk menjemput ibunya yang sudah lanjut usia sebelum melakukan perjalanan ke Korea Selatan dengan keluarganya. "Mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan tetapi seharusnya tidak memengaruhi orang lain," ujarnya.
Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam mengatakan bahwa pemulihan Hong Kong dari aksi unjuk rasa yang telah berlangsung beberapa waktu belakangan ini dapat memakan waktu lama. Ia pun mengaku akan bertanggung jawab untuk membangun kembali ekonomi Hong Kong "setelah kekerasan mereda".
"Saya meminta semua orang mengesampingkan perbedaan kita dan tenang," kata Carrie Lam.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Hong Kong Kembali Membara
Most Popular