Esemka Disebut Merek Lokal, Bukan Mobil Nasional
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
13 August 2019 18:14

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Solo Manufaktur Kreasi menegaskan bahwa produk mobil Esemka bukanlah mobil nasional (mobnas). Bahkan pemerintah pun demikian, Esemka hanya disebut sebagai merek lokal.
"Kami bukan mobil nasional, kami mobil yang diproduksi di Indonesia. Jangan salah persepsi mengenai mobil nasional. Cukup luas artinya," kata Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Eddy Wirajaya, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Dalam pernyataan resmi SMK, disebutkan bahwa PT SMK merupakan perusahaan swasta nasional yang telah beroperasi seperti pabrik mobil lainnya tanpa mendapatkan fasilitas khusus dari pemerintah.
Pihak Kemenperin, juga secara tegas mengatakan bahwa Esemka tak disebut sebagai Mobnas, tapi hanya disebut sebagai merek lokal (brand local).
"Esemka ini brand local. Kita berharap menjadi brand local dengan isian lokal dan menjadi national car secara utuh, tidak hanya local content tapi juga brand," kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Harjanto, saat seminar di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (14/8/2019).
Penggunaan istilah mobnas memang sensitif, secara historis Indonesia memang punya pengalaman pahit. Pada 1996, Jepang sempat melayangkan protes ke WTO. Indonesia dianggap melanggar ketentuan General Agreements on Tariff and Trade (GATT) soal program mobil nasional yang dapat fasilitas pemerintah.
Berselang dua tahun, pada 22 April 1998, Dispute Settlement Body WTO memutuskan bahwa program mobnas Indonesia melanggar asas perdagangan bebas.
Esemka rencananya akan merilis produk pick up pada tahun ini. Kemunculan produk Esemka, cukup lama setelah bertahun-tahun belum ada produk yang diluncurkan untuk diproduksi massal, semenjak heboh sebagai kendaraan dinas Jokowi saat jadi wali kota Solo.
(hoi/hoi) Next Article Sebut Esemka Terkenal, Menperin Tanya Kapan Mobnas Ini Rilis
"Kami bukan mobil nasional, kami mobil yang diproduksi di Indonesia. Jangan salah persepsi mengenai mobil nasional. Cukup luas artinya," kata Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Eddy Wirajaya, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Dalam pernyataan resmi SMK, disebutkan bahwa PT SMK merupakan perusahaan swasta nasional yang telah beroperasi seperti pabrik mobil lainnya tanpa mendapatkan fasilitas khusus dari pemerintah.
Pihak Kemenperin, juga secara tegas mengatakan bahwa Esemka tak disebut sebagai Mobnas, tapi hanya disebut sebagai merek lokal (brand local).
Penggunaan istilah mobnas memang sensitif, secara historis Indonesia memang punya pengalaman pahit. Pada 1996, Jepang sempat melayangkan protes ke WTO. Indonesia dianggap melanggar ketentuan General Agreements on Tariff and Trade (GATT) soal program mobil nasional yang dapat fasilitas pemerintah.
Berselang dua tahun, pada 22 April 1998, Dispute Settlement Body WTO memutuskan bahwa program mobnas Indonesia melanggar asas perdagangan bebas.
Esemka rencananya akan merilis produk pick up pada tahun ini. Kemunculan produk Esemka, cukup lama setelah bertahun-tahun belum ada produk yang diluncurkan untuk diproduksi massal, semenjak heboh sebagai kendaraan dinas Jokowi saat jadi wali kota Solo.
(hoi/hoi) Next Article Sebut Esemka Terkenal, Menperin Tanya Kapan Mobnas Ini Rilis
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular