
Bangun 500 Ribu Jargas, PGN Buka-Bukaan Strategi Pendanaan
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 August 2019 10:27

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan menyiapkan belanja modal baru di tahun depan sebagai anggaran untuk membangun 500.000 jaringan gas rumah tangga (jargas) hingga 2021.
"(Pembiayaannya) Dari internal, pakai pinjaman. Ya, kerja sama dengan mitra lah," ujar Direktur Utama PGN Gigih Prakoso saat dijumpai di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Kendati demikian, ia belum mau mengungkapkan siapa saja mitra tersebut. Sebab, saat ini masih dalam proses kesepakatan.
Lebih lanjut, Gigih mengatakan, pembangunan jargas dengan menggunakan dana internal tetap menyesuaikan lokasi yang sudah ditetapkan pemerintah. Untuk pembangunan jargas yang mengandalkan APBN, PGN akan membangun sebanyak 293.000 sambungan rumah (SR) mulai tahun depan.
Dengan begitu, apabila ditotal, maka PGN akan membangun jaringan gas (jargas) kota sebanyak 793 ribu sambungan rumah tangga mulai 2020.
"Kalau yang 500.000 kami mulai dari Karawang - Bekasi, yang memang itu istilahnya last mile lah ya. Untuk kawasan-kawasan [lain] memang perlu kami tambahkan karena ada permintaan dari Kabupaten/Kota," tambahnya.
Adapun, sejauh ini, PGN telah membangun setidaknya 30.000 SR dari target tahun ini yang sekitar 90.000 SR. Menurut Gigih, biasanya menjelang akhir tahun nanti, pembangunan jargas akan lebih cepat.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan pembangunan jargas sebanyak 293.533 SR di 53 kabupaten/kota pada 2020. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 3,52 triliun.
Pembangunan jargas untuk tahun depan ini mencakup beberapa wilayah, seperti Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
Di Sumatra, tersebar dari Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Deli serdang, Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kota Batam, Kota Sarolangun, Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Muara Enim, Kota Prabumulih, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, serta Kota Bandar Lampung.
Di Pulau Jawa, pembangunan jargas dilakukan di Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Jakarta Timur, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kota Semarang, Kabupaten Blora, Kabupaten Lamongan, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Pasuruan, serta Kota Probolinggo.
Sementara itu, untuk wilayah lainnya yang menjadi lokasi pembangunan jargas adalah Kabupaten Wajo, Kabupaten Banggai, Kota Tarakan, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kementerian ESDM akan menyelesaikan 78.216 sambungan rumah tangga di 17 kota/kabupaten hingga akhir tahun. Hingga tahun lalu, total pembangunan jargas adalah 325.852 SR yang tersebar di 40 kota/kabupaten. Dengan penambahan pembangunan jargas pada tahun ini dan 2020 maka total jargas terpasang akan mencapai 697.601 SR.
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article PGN Pasok Gas Bumi ke Industri Kapur di Majalengka
"(Pembiayaannya) Dari internal, pakai pinjaman. Ya, kerja sama dengan mitra lah," ujar Direktur Utama PGN Gigih Prakoso saat dijumpai di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Kendati demikian, ia belum mau mengungkapkan siapa saja mitra tersebut. Sebab, saat ini masih dalam proses kesepakatan.
Dengan begitu, apabila ditotal, maka PGN akan membangun jaringan gas (jargas) kota sebanyak 793 ribu sambungan rumah tangga mulai 2020.
"Kalau yang 500.000 kami mulai dari Karawang - Bekasi, yang memang itu istilahnya last mile lah ya. Untuk kawasan-kawasan [lain] memang perlu kami tambahkan karena ada permintaan dari Kabupaten/Kota," tambahnya.
Adapun, sejauh ini, PGN telah membangun setidaknya 30.000 SR dari target tahun ini yang sekitar 90.000 SR. Menurut Gigih, biasanya menjelang akhir tahun nanti, pembangunan jargas akan lebih cepat.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan pembangunan jargas sebanyak 293.533 SR di 53 kabupaten/kota pada 2020. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 3,52 triliun.
Pembangunan jargas untuk tahun depan ini mencakup beberapa wilayah, seperti Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
Di Sumatra, tersebar dari Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Deli serdang, Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kota Batam, Kota Sarolangun, Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Muara Enim, Kota Prabumulih, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, serta Kota Bandar Lampung.
Di Pulau Jawa, pembangunan jargas dilakukan di Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Jakarta Timur, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kota Semarang, Kabupaten Blora, Kabupaten Lamongan, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Pasuruan, serta Kota Probolinggo.
Sementara itu, untuk wilayah lainnya yang menjadi lokasi pembangunan jargas adalah Kabupaten Wajo, Kabupaten Banggai, Kota Tarakan, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kementerian ESDM akan menyelesaikan 78.216 sambungan rumah tangga di 17 kota/kabupaten hingga akhir tahun. Hingga tahun lalu, total pembangunan jargas adalah 325.852 SR yang tersebar di 40 kota/kabupaten. Dengan penambahan pembangunan jargas pada tahun ini dan 2020 maka total jargas terpasang akan mencapai 697.601 SR.
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article PGN Pasok Gas Bumi ke Industri Kapur di Majalengka
Most Popular