PLN dan Janji Listrik Ala Shandy Sondoro: Tak Pernah Padam

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
07 August 2019 09:54
Presiden Joko Widodo bahkan sampai mendatangi kantor PT PLN (Persero) untuk meminta penjelasan dari BUMN setrum tersebut.
Foto: Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani usai bertemu Komisi VII DPR, Selasa (6/8/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Padamnya listrik secara massal di wilayah Jabodetabek dan sebagian Pulau Jawa pada Minggu-Senin lalu bukan hal yang sepele. Presiden Joko Widodo bahkan sampai mendatangi kantor PT PLN (Persero) untuk meminta penjelasan dari BUMN setrum tersebut.

Setelah Presiden meluapkan 'kemarahannya' yang tergambar dari mimik wajah dan intonasi, giliran DPR yang meminta penjelasan dari PLN yang baru hitungan hari mendapatkan direktur utama yang baru Sripeni Inten Cahyani.

Komisi VII DPR RI pun memanggil jajaran direksi PLN untuk menjelaskan soal pemadaman listrik massal yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) dan berlanjut pada pemadaman bergilir di sebagian wilayah Jabodetabek pada Senin (5/8/2019).


Usai memberikan penjelasan, Plt Direktur Utama PLN Sripeni mengatakan, pihaknya telah menyusun program-program mengenai keandalan keamanan sistem pembangkit agar tidak terjadi lagi blackout ke depannya.

"Jadi keandalan jaringan sistem Jawa-Bali baik meliputi pembangkit transmisi maupun gardu-gardu induk yang terkait sampai dengan ke pelanggan," ujar Inten, sapaan Sripeni, saat dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Kendati demikian, ia mengakui pihaknya tidak bisa menjamin pemadaman listrik tidak akan pernah terjadi lagi di masa depan. Namun, ia meyakinkan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga agar blackout tidak terjadi lagi.

"Kalimat menjamin ini bukan pada posisi kami ya, karena menjamin itu berarti sesuatu yang pasti. Tetapi kami akan berupaya semaksimal mungkin dengan berbagai cara untuk menjaga supaya persoalan kejadian seperti kemarin tidak akan terulang. Kami berikan prioritas utama untuk itu," pungkas Inten.

Dalam kesempatan itu, Direktur Pengadaan Strategis II PLN Djoko Raharjo Abumanan menambahkan, PLN selalu melakukan pengecekan jaringan transmisi, sesuai dengan ‎Standar Opersioan Prosedur (SOP).

"Keliling-kelilinglah ‎(pengawasanya).‎ Sudah jalan sesuai SOP‎," kata Djoko ketika ditemui di kesempatan yang sama.

Anggota Komisi VII Maman Abdurahman mengatakan pemanggilan kepada PLN di masa reses DPR ini untuk mengetahui soal permasalahan sebetulnya, sampai-sampai separuh Jawa lumpuh tak dapat akses listrik.

Maman menuturkan, ada tiga poin kesepakatan antara Komisi VII dengan PLN. Pertama, parlemen ingin mengetahui lebih dulu apa sebetulnya sumber permasalahan yang terjadi, dan kemudian memastikan penyebab pemadaman listrik tersebut.

"PLN akan lakukan investigasi secara menyeluruh," kata Maman saat dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Poin kedua, lanjut Maman, yakni terkait antisipasi kompensasi terhadap masyarakat yang juga sudah disiapkan oleh PLN.

"Kemudian, dari aspek pembenahan jangka panjang, Komisi VII akan lakukan pengawasan lebih lanjut," ujar Maman.

Namun, terkait isu manajemen PLN, Maman menyebutkan belum dapat berbicara lebih detail, karena pada dasarnya itu adalah ranah di Kementerian BUMN dan Komisi VI.

"Tapi yang terpenting buat kami sekarang, Alhamdulillah PLN sudah pastikan semua listrik menyala dan kompensasi sudah diputuskan. Kami apresiasi dari sisi itu," pungkas Maman.

Dengan antisipasi ini PLN dan teguran dari Jokowi ini, akankah listrik bakal 'tak pernah padam' lagi seperti lagu yang digubah penyanyi Sandhy Sondoro?

Dewan Energi: sulit jika PLN tidak monopoli.

[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article LIVE! Geger Listrik Padam, Ombudsman Panggil PLN

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular