
Selamat Datang, Liga Termahal Dunia!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 August 2019 16:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Malam ini waktu Indonesia, gong pembuka Liga Primer Inggris musim 2019/2020 akan digebuk. Seperti biasa, curtain raiser adalah pertandingan Community Shield yang sejatinya mempertemukan juara liga dengan kampiun Piala FA.
Musim lalu, Manchester City meraih seluruh gelar di kompetisi domestik (liga, Piala FA, Piala Liga). Jadi The Citizens akan menghadapi runner-up liga, Liverpool.
Jelang laga, masing-masing kubu mencoba memainkan perang urat-syaraf. Manajer Liverpool Juergen Klopp menyindir City yang seakan 'membeli' sepakbola dengan kekuatan uang yang tidak berseri.
"Kami sudah banyak berinvestasi untuk membangun tim ini, dan sekarang sepertinya tidak bisa lagi seperti itu. Kami tidak berada di dunia fantasi di mana Anda bisa melakukan semuanya. Namun ada empat klub yang bisa melakukannya secara konstan. (Real) Madrid, Barcelona, City, dan PSG (Paris St Germain). Apa yang mereka butuhkan, mereka akan melakukannya. Situasinya seperti itu," papar Klopp, dikutip dari BBC.
Sejak diambil alih oleh Mansour bin Zayed al Nahyan, anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), City menjelma menjadi kekuatan yang menakutkan. Hampir setiap musim City kedatangan pemain-pemain bintang dengan harga mahal.
Musim ini, City mendaratkan Rodrigo Hernandez alias Rodri dari Atletico Madrid. Tanpa tawar-menawar, City membayar lunas klausul pelepasan (release clause) pemain 23 tahun tersebut yang bernilai EUR 70 juta (Rp 1,09 triliun dengan kurs saat ini). Rodri adalah rekor pembelian City.
Untuk musim 2019/2020, net transfer City (nilai bersih dari aktivitas jual-beli pemain) adalah minus EUR 58 juta (Rp 909,17 miliar). Lebih parah ketimbang musim lalu yaitu negatif EUR 24,49 juta (Rp 383,89 miliar).
Meski secara kasat mata terlihat bahwa City membangun fondasi kejayaan dengan gelontoran uang, tetapi Manajer Josep 'Pep' Guardiola tidak terima dengan pernyataan Klopp. Bahkan Guardiola sudah menilai komentar Klopp di taraf 'mengganggu'.
"Tentu saja (pernyataan Klopp) mengganggu saya. Tidak benar, kami tidak menghabiskan GBP 200 juta (Rp 3,13 trilun) pada setiap jendela transfer. Musim panas tahun lalu kami hanya menghabiskan GBP 17 juta (Rp 266,48 miliar) untuk satu pemain," tegas eks manajer Barcelona itu, seperti diwartakan BBC.
Well, Guardiola juga tidak salah. Musim ini City hanya punya Rodri sebagai marquee signing. Tidak seperti pada musim 2017/2018, di mana City membajak Bernardo Silva, Ederson Moraes, Benjamin Mendy, Kyle Walker, sampai Danilo. Kala itu, City menghabiskan duit EUR 317,5 juta atau nyaris Rp 5 triliun yang membuat net transfer mereka defisit EUR 226,15 juta (Rp 3,54 triliun).
Di antara enam klub papan atas Liga Inggris (The Big Six), hanya City dan si tetangga Manchester United yang selalu mencatat rugi dalam aktivitas bursa transfer sejak musim 2015/2016. Liverpool membukukan tiga kali untung, Chelsea sekali (itu juga karena musim ini The Blues kena embargo larangan mendatangkan pemain baru), Arsenal sekali, dan Tottenham Hotspur dua kali.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Musim lalu, Manchester City meraih seluruh gelar di kompetisi domestik (liga, Piala FA, Piala Liga). Jadi The Citizens akan menghadapi runner-up liga, Liverpool.
Jelang laga, masing-masing kubu mencoba memainkan perang urat-syaraf. Manajer Liverpool Juergen Klopp menyindir City yang seakan 'membeli' sepakbola dengan kekuatan uang yang tidak berseri.
Sejak diambil alih oleh Mansour bin Zayed al Nahyan, anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), City menjelma menjadi kekuatan yang menakutkan. Hampir setiap musim City kedatangan pemain-pemain bintang dengan harga mahal.
Musim ini, City mendaratkan Rodrigo Hernandez alias Rodri dari Atletico Madrid. Tanpa tawar-menawar, City membayar lunas klausul pelepasan (release clause) pemain 23 tahun tersebut yang bernilai EUR 70 juta (Rp 1,09 triliun dengan kurs saat ini). Rodri adalah rekor pembelian City.
Untuk musim 2019/2020, net transfer City (nilai bersih dari aktivitas jual-beli pemain) adalah minus EUR 58 juta (Rp 909,17 miliar). Lebih parah ketimbang musim lalu yaitu negatif EUR 24,49 juta (Rp 383,89 miliar).
Meski secara kasat mata terlihat bahwa City membangun fondasi kejayaan dengan gelontoran uang, tetapi Manajer Josep 'Pep' Guardiola tidak terima dengan pernyataan Klopp. Bahkan Guardiola sudah menilai komentar Klopp di taraf 'mengganggu'.
"Tentu saja (pernyataan Klopp) mengganggu saya. Tidak benar, kami tidak menghabiskan GBP 200 juta (Rp 3,13 trilun) pada setiap jendela transfer. Musim panas tahun lalu kami hanya menghabiskan GBP 17 juta (Rp 266,48 miliar) untuk satu pemain," tegas eks manajer Barcelona itu, seperti diwartakan BBC.
Well, Guardiola juga tidak salah. Musim ini City hanya punya Rodri sebagai marquee signing. Tidak seperti pada musim 2017/2018, di mana City membajak Bernardo Silva, Ederson Moraes, Benjamin Mendy, Kyle Walker, sampai Danilo. Kala itu, City menghabiskan duit EUR 317,5 juta atau nyaris Rp 5 triliun yang membuat net transfer mereka defisit EUR 226,15 juta (Rp 3,54 triliun).
Di antara enam klub papan atas Liga Inggris (The Big Six), hanya City dan si tetangga Manchester United yang selalu mencatat rugi dalam aktivitas bursa transfer sejak musim 2015/2016. Liverpool membukukan tiga kali untung, Chelsea sekali (itu juga karena musim ini The Blues kena embargo larangan mendatangkan pemain baru), Arsenal sekali, dan Tottenham Hotspur dua kali.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
City Tekor Terus
Pages
Most Popular