Proyek LRT Jabodebek Mentok di Lahan, Molor Deh

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 August 2019 16:56
Proyek LRT Jabodebek dipastikan molor dari target
Foto: Ilustrasi LRT Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan masalah lahan untuk proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek masih belum beres. Dari total lahan yang dibutuhkan, hingga saat ini baru 65% saja yang sudah dibebaskan.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan masalah lahan ini terdapat di tiga titik pembangunan, yakni Dukuh Atas, Bekasi dan Bekasi Timur. Proses pembebasannya pun terus berlangsung dan akhir bulan ini dipatok telah rampung semua. LRT Jabodebek awalnya ditargetkan bisa selesai pada 2019, tapi karena persoalan lahan dipastikan akan molor.


"Waktu pengoperasian kan mundur jadi 2021. Kendalanya tidak cuma depo, kemarin Dukuh Atas yang masalah tapi sudah beres," kata Zulfikri di Gedung Kemenhub, Jumat (2/8/2019).

Kendala lahan menjadi momok utama penyelesaian pembangunannya sehingga terpaksa diundur hingga dua tahun ke depan.

Dia menjelaskan, kendala yang dihadapi di Dukuh Atas lantaran di wilayah ini terkumpul beberapa jenis transportasi, sehingga integrasi di tempat ini menjadi cukup sulit.



"Tapi kemarin sudah beres, kan sudah mulai pembangunannya di situ," tegasnya.

Sementara itu, Bekasi Timur menjadi wilayah paling krusial dalam pembangunannya, sebab, tempat ini akan digunakan sebagai depo kereta. Namun dari total 300 bidang lahan yang dibutuhkan, baru 55% lahan yang dibebaskan.

Rencana awal jadwal test dan commisioning untuk jalur Cibubur-Cawang juga akhirnya mundur dari target awal di Juli 2019. Ia bilang, saat ini masih dalam proses membangun temporary pit untuk perawatan kereta sehingga test and commisionig terpaksa mundur hingga September 2019.


(hoi/hoi) Next Article Dapat Dana Segar Rp 4,2 T, Proyek LRT Langsung Ngebut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular