Kembali ke RI, Kenapa Sri Mulyani Mau Jadi Menterinya Jokowi?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 August 2019 11:06
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir dalam acara 'Kadin Talks', yang merupakan diskusi antar sesama pengusaha.
Ada hal menarik dalam acara tersebut, Sri Mulyani berbincang dengan Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani soal alasannya kembali ke Indonesia dari AS dan menjadi menteri.
"Kenapa mau kembali ke Indonesia?" tanya Rosan kepada Sri Mulyani di Menara Kadin, Jumat (2/8/2019).
Sri Mulyani pun menjawab pertanyaan Rosan dengan lugas.
"Banyak yang bertanya seperti itu, tentunya kalau kita buat keputusan, apalagi ini pengaruhi pribadi keluarga, negara, jadi dimensinya nggak selalu untung buat saya," terang Sri Mulyani.
"Pertama, Presiden Jokowi menyampaikan kepada saya ingin bangun Indonesia, ekonomi kuat. Saya rasa kita semua patut dukung hal tersebut," terangnya.
Menurut Sri Mulyani, secara pribadinya ia ingin meninggalkan zona nyaman dan zona surplus. Di Bank Dunia, sambung Sri Mulyani, kala itu bisa keliling dunia dengan tujuan mengurangi kemiskinan.
"Ciptakan prosperity, bertemu leader lain, melihat kondisi ekonomi suatu negara. Di daerah yang terjadi konflik, itu berikan reward yang tidak hanya uang, tapi pengalaman secara perspektif, secara profesional," tuturnya.
"Saat diminta pulang setelah 6 tahun di sana. Saya sudah ke Argentina, Egypt Nigeria, Afrika Timur-Barat-Utara sampai daerah konflik Kongo. Itu berikan banyak sekali pengalaman."
"Jadi waktu Pak Jokowi minta, saya rasa oke saya sudah kontribusi di dunia. Saya sampaikan ke Presiden saya selesaikan dulu yang di Bank Dunia baru saya kembali," tegas Sri Mulyani.
(dru/dru) Next Article Ini Harapan Pengusaha ke Jokowi: Reformasi Segala Bidang!
Ada hal menarik dalam acara tersebut, Sri Mulyani berbincang dengan Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani soal alasannya kembali ke Indonesia dari AS dan menjadi menteri.
"Kenapa mau kembali ke Indonesia?" tanya Rosan kepada Sri Mulyani di Menara Kadin, Jumat (2/8/2019).
 Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren) |
"Banyak yang bertanya seperti itu, tentunya kalau kita buat keputusan, apalagi ini pengaruhi pribadi keluarga, negara, jadi dimensinya nggak selalu untung buat saya," terang Sri Mulyani.
"Pertama, Presiden Jokowi menyampaikan kepada saya ingin bangun Indonesia, ekonomi kuat. Saya rasa kita semua patut dukung hal tersebut," terangnya.
Menurut Sri Mulyani, secara pribadinya ia ingin meninggalkan zona nyaman dan zona surplus. Di Bank Dunia, sambung Sri Mulyani, kala itu bisa keliling dunia dengan tujuan mengurangi kemiskinan.
"Ciptakan prosperity, bertemu leader lain, melihat kondisi ekonomi suatu negara. Di daerah yang terjadi konflik, itu berikan reward yang tidak hanya uang, tapi pengalaman secara perspektif, secara profesional," tuturnya.
"Saat diminta pulang setelah 6 tahun di sana. Saya sudah ke Argentina, Egypt Nigeria, Afrika Timur-Barat-Utara sampai daerah konflik Kongo. Itu berikan banyak sekali pengalaman."
"Jadi waktu Pak Jokowi minta, saya rasa oke saya sudah kontribusi di dunia. Saya sampaikan ke Presiden saya selesaikan dulu yang di Bank Dunia baru saya kembali," tegas Sri Mulyani.
(dru/dru) Next Article Ini Harapan Pengusaha ke Jokowi: Reformasi Segala Bidang!
Most Popular