Terungkap, Investasi Pipa Gas Trans Kalimantan Capai Rp 35 T

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
01 August 2019 15:50
Rencana pembangunan pipa gas trans Kalimantan sepanjang 2.019 kilometer (km) diproyeksikan membutuhkan investasi sekitar Rp 30-35 triliun.
Foto: FGD Prospek Pengembangan dan Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Kalimantan Melalui Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Trans Kalimantan
Palangka Raya, CNBC Indonesia- Rencana pembangunan pipa gas trans Kalimantan sepanjang 2.249 kilometer (km) diproyeksikan membutuhkan investasi sekitar Rp 30-35 triliun. Pembangunan pipa trans Kalimantan ini rencananya tidak akan menggunakan dana APBN, melainkan menggandeng badan usaha dengan konsesi 30 tahun.

"Dari standar internasionalnya untuk membangun pipa 1 km on shore, dibutuhkan US$ 30-40 ribu. Kalau pipanya off shore beda lagi, sekitar US$ 60 ribu per km," kata Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa, Kamis (1/08/2019).


Dalam Rencana Induk Tahun 2012 - 2025, telah direncanakan pembangunan Jalur Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan sepanjang 2.019 Km yang membentang dari Bontang-Banjarmasin-Palangka Raya hingga Pontianak untuk mengangkut Gas Bumi dari Bontang dan Natuna guna memenuhi kebutuhan energi gas alam di seluruh Pulau Kalimantan.

Namun untuk melancarkan pembangunan pipa gas tersebut, harus ada tambahan permintaan. Fanshurullah mengharapkan rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan serta Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kawasan industri (KI) dinilai efektif untuk meningkatkan penyerapan gas di wilayah ini.


Nantinya di Kalimantan juga akan dibangun jaringan distribusi termasuk Jaringan gas (jargas).

Potensi pengembangan sumber gas di wilayah Kalimantan ini sangat besar, pada 2024 diperkirakan mencapai 2.609,49 MMSCFD. Jumlah tersebut terdiri dari existing 1.388,09 MMSCFD, project on going 26,91 MMSCFD dan dua projek hulu yang akan first gas in dari IDD dan ENI sebesar 1.218,20 MMSCFD.

Selain itu, potensi kelebihan pasokan gas bumi di Kalimantan ini diperkirakan sebanyak 40 kargo gas alam cair (LNG) pada tahun 2025 atau sebesar 116.769,6 MMSCF (319,9 MMSCFD). Jumlah ini setara dengan 1.599,5 MW yang berasal dari dua fasilitas gas utama yang dimiliki oleh Indonesia saat ini, yaitu LNG Tangguh dan LNG Bontang.


(dob/dob) Next Article Proyek Pipa Gas Trans Kalimantan 2.200 KM Tak Pakai APBN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular