
Pengumuman! 20 Terminal Bus Kumuh Ditawarkan ke Swasta Nih
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
31 July 2019 13:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka peluang investasi swasta di prasarana perhubungan darat. Hal ini dilakukan karena keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia (SDM) dan anggaran pemerintah dalam mengelola sarana dan prasarana termasuk terminal.
"Memang APBN belum bisa memenuhi semua kebutuhan. Untuk itu pemerintah menggenjot struktur pembiayaan di luar APBN," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono, di sela acara investor gathering di Merlynn Park Hotel, Jakarta, Rabu (31/7/2019)
Sejauh ini, terdapat 128 terminal tipe A dan 141 jembatan timbang di bawah Kemenhub yang berpeluang dikerjasamakan ke pihak swasta. Skema kerja sama bisa melalui KSP (kerja sama pemanfaatan) atau KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha).
Khusus untuk terminal, Kemenhub memprioritaskan 20 terminal bisa dikelola oleh swasta mulai 2020. Jumlah itu mengacu pada rencana perbaikan 40 terminal di 2020 oleh pemerintah pusat. Selama ini terminal tipe A dikelola oleh Kemenhub langsung.
"Kalau terminal yang 20 sudah dianggarkan di APBN tahun 2020, sekarang perencanaan. Tadinya kan 40 [pakai APBN], karena cuma 20 berarti 20 sisanya terbuka untuk swasta apakah KSP atau KPBU," imbuh Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi.
Sebelumnya, Budi Setiyadi sempat memaparkan kondisi terminal di Indonesia saat ini. Dalam setahun terakhir, sejumlah upaya perbaikan yang dilakukan masih menyisakan pekerjaan rumah.
"Sebetulnya kita sebagai bagian bangsa Indonesia harusnya merasa malu. Kenapa terminal seperti itu kondisinya? Kalau saya tanya ke seseorang, terminal seperti apa sekarang? Pasti kumuh, kedua banyak preman, ketiga adalah semuanya tidak baik," ungkapnya di Merlynn Park Hotel, Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Dengan kondisi demikian, bukan berarti Kemenhub tutup mata. Salah satu contoh yang sudah diperbaiki adalah Terminal Tirtonadi di Solo.
Budi Setiyadi menyebut, di terminal tersebut, ekosistem baru sudah mulai terbentuk. Para pedagang sudah tertata dengan baik sehingga kesan kumuh perlahan mulai sirna.
"Pak Menhub mengatakan bahwa apa yang dilakukan adalah dalam rangka kita ingin melihat lebih baik lagi, dalam mengelola keterbatasan anggaran," imbuhnya.
(hoi/hoi) Next Article Catat Nih, Daftar Terminal yang Bakal Diserahkan ke Swasta
"Memang APBN belum bisa memenuhi semua kebutuhan. Untuk itu pemerintah menggenjot struktur pembiayaan di luar APBN," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono, di sela acara investor gathering di Merlynn Park Hotel, Jakarta, Rabu (31/7/2019)
Sejauh ini, terdapat 128 terminal tipe A dan 141 jembatan timbang di bawah Kemenhub yang berpeluang dikerjasamakan ke pihak swasta. Skema kerja sama bisa melalui KSP (kerja sama pemanfaatan) atau KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha).
Khusus untuk terminal, Kemenhub memprioritaskan 20 terminal bisa dikelola oleh swasta mulai 2020. Jumlah itu mengacu pada rencana perbaikan 40 terminal di 2020 oleh pemerintah pusat. Selama ini terminal tipe A dikelola oleh Kemenhub langsung.
"Kalau terminal yang 20 sudah dianggarkan di APBN tahun 2020, sekarang perencanaan. Tadinya kan 40 [pakai APBN], karena cuma 20 berarti 20 sisanya terbuka untuk swasta apakah KSP atau KPBU," imbuh Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi.
Sebelumnya, Budi Setiyadi sempat memaparkan kondisi terminal di Indonesia saat ini. Dalam setahun terakhir, sejumlah upaya perbaikan yang dilakukan masih menyisakan pekerjaan rumah.
"Sebetulnya kita sebagai bagian bangsa Indonesia harusnya merasa malu. Kenapa terminal seperti itu kondisinya? Kalau saya tanya ke seseorang, terminal seperti apa sekarang? Pasti kumuh, kedua banyak preman, ketiga adalah semuanya tidak baik," ungkapnya di Merlynn Park Hotel, Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Dengan kondisi demikian, bukan berarti Kemenhub tutup mata. Salah satu contoh yang sudah diperbaiki adalah Terminal Tirtonadi di Solo.
Budi Setiyadi menyebut, di terminal tersebut, ekosistem baru sudah mulai terbentuk. Para pedagang sudah tertata dengan baik sehingga kesan kumuh perlahan mulai sirna.
"Pak Menhub mengatakan bahwa apa yang dilakukan adalah dalam rangka kita ingin melihat lebih baik lagi, dalam mengelola keterbatasan anggaran," imbuhnya.
(hoi/hoi) Next Article Catat Nih, Daftar Terminal yang Bakal Diserahkan ke Swasta
Most Popular