RI Undang Pebisnis Mebel China, Nasib Pengusaha Lokal Gimana?

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
30 July 2019 18:48
Apa pengusaha lokal akan senang bila pebisnis China masuk ke industri lokal?
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah berupaya agar pengusaha di China dan Taiwan merelokasi pabrik mebel mereka ke Indonesia. Langkah ini diambil untuk memanfaatkan perang dagang antara AS-China.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (30/7/2019).

"Sekarang bolak-balik terus ke Dong Guan, Tiongkok. Lagi bolak-balik dan gencar melobi pemilik pabrik mebel dari Tiongkok dan Taiwan untuk relokasi," kata Thomas Lembong.

Upaya relokasi ini justru mendapat sambutan positif. Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Rudy T Luwia mengatakan ini adalah peluang untuk menumbuhkan industri mebel Indonesia.



Sama seperti pendapat Thomas Lembong, perang dagang AS-China mesti dapat dimanfaatkan oleh Indonesia dengan merelokasi pabrik ke Indonesia.

"Mayoritas di Indonesia adalah perusahaan perusahaan kecil. Perusahaan besar mereka sudah cukup full kapasitas. Jadi kalau kita mau mengambil devisa suka atau tidak relokasi adalah satu yang kita butuhkan supaya angkatan kerja terserap," kata Rudy kepada CNBC Indonesia, Selasa (29/7/2019).

Ia mengatakan langkah relokasi dari China perlu dilihat secara terbuka agar industri mebel dapat meningkatkan daya saing terhadap negara lain macam Vietnam.

"Kalau kita tidak terbuka, inisiatif ya sudah, kita merayap saja terus. Vietnam sudah naik tapi kita tahu kenapa naik. Atau kita tahu mereka naik cuma kita masa bodoh," ucapnya.

Ia mengatakan masuknya pabrikan China sebaiknya dijadikan sebagai kesempatan untuk belajar.

"Saya kira ini adakah kesempatan, ambil saja. Habis itu kita belajar. Kalau kita takut terus kapan naiknya," kata Rudy.

Rudy mengakui bahwa persoalan industri mebel terdapat pada industri kecil atau UMKM. Hal itu terkait dengan sumber daya manusia, modal, dan ketersediaan aksesoris pendukung.



Rudy menganggap bahwa kehadiran produsen luar negeri ke Indonesia dapat mengayomi para pelaku usaha kecil.

"Ya malah nanti membuat sinergi. Ada Pameran-pameran lokal, di situlah yang kecil-kecil diayomi. Kalau di luar negeri bikin saja house of Indonesia, menunjukkan bahwa ini produksi produksi yang Indonesia punya. Jangan karena teman atau saudara, dibawa (ke pameran) padahal tidak punya kemampuan. Nah kalau yang besar datang, nanti yang kecil-kecil juga akan ikut," ucapnya.


(hoi/hoi) Next Article Berkah dan Musibah Perang Dagang Buat Investasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular