Berkah dan Musibah Perang Dagang Buat Investasi

Monica Ramadhona Wareza, CNBC Indonesia
18 June 2019 15:42
Perang dagang punya berkah dan musibah bagi Indonesia.
Foto: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Thomas Lembong (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang antara Amerika Serikat dan China berdampak pada pasar uang dan pasar modal di dalam negeri. Investor memilih untuk menyelamatkan aset mereka ke instrumen investasi yang aman atau safe haven.

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan kondisi ini menyebabkan persoalan di pasar keuangan termasuk nilai tukar mata uang.

"Jadi sementara ini dampak utama kepada sektor investasi dari perang dagang melalui dampak negatif pada kondisi pasar uang dan likuiditas di keuangan dan keuangan regional dan nasional," kata Thomas di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (18/6/2019).



Namun, kondisi tersebut justru ia yakini akan berdampak positif pada investasi langsung perusahaan atau investor asing (foreign direct investment/FDI) dalam negeri. Ini karena banyak perusahaan yang saat ini memfokuskan produksi di China berpotensi beralih ke negara lain.

"Jadi sekali lagi tanpa sebut nama, katakan ada sebuah perusahaan internasional kebanyakan pabrik di negara tertentu. Kalau tiba-tiba negara itu dipilih oleh Presiden Trump untuk diajak berantem, kan sebuah risiko yang harus ditanggapi, harus direspons jadi memang lagi trending di dunia investasi adalah mendiversifikasi lokasi pabriknya, jangan punya konsentrasi yang berlebihan di satu kawasan, itu satu," jelas pria yang biasa disapa Tom Lembong ini.

Selain itu, menurutnya posisi Indonesia justru diuntungkan dengan beberapa negara lainnya yang memperoleh pengaruh negatif karena adanya ketidakpastian global saat ini, belum lagi ditambah adanya stabilitas politik dan makroekonomi yang terganggu. Beberaap negara mengalami pelemahan mata uang hingga 50%.

"Sementara kita kan tidak signifikan tidak ada, fluktuasi yang berlebihan kita stabil rasional pelan-pelan reformis di dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan dari waktu penuh kekacauan kita ini seperti oasis stabilitas dan akal sehat," katanya.



Kondisi yang disebutkan Tom Lembong memang ideal di atas kertas, tapi apakah realisasinya?

Pertumbuhan realisasi investasi dalam negeri maupun luar negeri sepanjang 2019 memang masih rendah, dalam rentang 3-4% saja. Padahal pada 2017, pertumbuhan realisasi investasi masih tumbuh dua digit.
(hoi/hoi) Next Article Nih, Salah Satu Jurus 'Sakti' Jokowi Rebut Investasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular