Janji BI: Likuiditas Perbankan Bakal Mencukupi

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
30 July 2019 17:46
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan likuiditas bagi perbankan sangat mencukupi.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan likuiditas bagi perbankan sangat mencukupi. Hal ini karena koordinasi yang kuat dilakukan BI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengatasi masalah likuiditas perbankan.

Perry menyebutkan, setidaknya ada tiga langkah yang telah dilakukan BI untuk menjamin kecukupan likuiditas perbankan.

"Mengenai lukuiditas BI dan OJK koordinasi dekat. Nah kami mencari cara bagaimana kami di BI mengatasi permasalahan likuiditas. Kita lakukan tiga hal," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Langkah pertama yakni melakukan operasi moneter yang tidak hanya kontraksi tapi juga ekspansi. Dengan demikian, maka perbankan yang sulit mendapatkan likuiditas bisa datang ke BI melalui term repo dengan menggadaikan surat berharga yang dimilikinya.

Janji BI: Likuiditas Perbankan Bakal MencukupiFoto: Inflasi Masih Tergolong Rendah (CNBC Indonesia TV)


"Misalnya year to date (ytd) kami sudah ekspansi Rp99,97 triliun, ini bagi bank-bank yang alami kesulitan likuiditas bisa ke BI dengan term repo. Kami sudah sampaikan sampai 6 bulan ke depan ada jadwal-jadwalnya," jelas Perry.

"Jadi bank-bank tahu kapan jadwal lelang. Jadi dengan operasi moneter dua arah kita bisa lakukan sirkulasi mengenai likuiditas bank lebih dan kurang," tambahnya.

Langkah kedua yang telah dilakukan oleh BI adalah dengan kebijakan akomodatif yaitu menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 basis poin (bps) pada Juni lalu. Dengan penurunan ini maka langsung menambah likuiditas perbankan sebesar Rp26 triliun.

Kebijakan akomodatif lainnya adalah penurunan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,75% pada bulan ini. "Ini kami lakukan terkoordinasi BI, OJK dan KSSK. Kami juga ingin bank-bank salurkan kredit ke sektor rill," kata dia.

Langkah ketiga adalah BI ingin transmisi kebijakan yang sudah dilakukan bisa lebih cepat ke sektor perbankan.

"Likuiditas kami kendorkan sehingga harusnya lebih cepat penurunan suku bunga kredit. Apalagi dari tahun lalu sampai sekarang suku bunga kredit tidak naik tapi turun meski BI tahun lalu naikkan 175 bps. Inilah hasil sinergi yang erat antara BI, OJK, LPS dan Kemenkeu dalam KSSK," tegasnya





(dru) Next Article GWM Turun, BI Sebut Bank BUKU I, II dan III Kekurangan Dana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular