Perpres Mobil Listrik Belum Terbit, Inikah Alasannya?

News - Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 July 2019 11:40
Perpres mobil listrik belum juga diterbitkan padahal hanya menunggu Jokowi. Foto: Mobil Listrik di GIIAS (CNBC Indonesia/Samuel Pablo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sejatinya akan terbit pekan lalu. Perpres yang akan diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi ini hanya tinggal diteken Jokowi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bila tak ada aral melintang pekan ini Perpres sudah selesai diteken Jokowi.

"Saya kira ada di presiden. Kita lihat, saya juga mau coba tanyakan juga, mustinya sih minggu ini ya. Kalau enggak minggu ini, paling lambat yah. Saya kira minggu ini," katanya di Istana.



Saat ditanya soal hambatan Perpres tersebut, Luhut mengatakan ada perkembangan terbaru soal kajian soal insentif yang bisa diberikan bagi investor yang akan membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia.

"Nggak lama. kemarin ada lagi lihat baru, kemarin baru balik dari China. ada lagi menyangkut insentif buat orang yang mendirikan pabrik," katanya.

Apalagi hari ini Jokowi menerima kedatangan CEO Softbank Masayoshi Son, membahasa berbagai rencana investasi di Indonesia, termasuk di bidang mobil listrik.

"Tadi kan Masayoshi juga investasi di Hyundai untuk bikin mobil listrik," katanya.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sempat membocorkan sedikit gambaran mengenai aturan mobil listrik yang tak lama lagi akan segera dirilis pemerintah. Presiden Jokowi rencananya akan mengumumkan langsung.



Berbicara di kompleks kepresidenan, Sri Mulyani mengatakan, aturan yang akan diluncurkan akan berbentuk peraturan presiden (Perpres) soal kendaraan listrik berbasis baterai dan peraturan pemerintah (PP) soal Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor.

"Bapak Presiden nanti akan mengumumkan untuk peraturan pemerintah maupun Perpresnya dalam rangka mendukung industri otomotif terutama yang berbasis listrik," kata Sri Mulyani, Kamis (24/7/2019).
Artikel Selanjutnya

Mobil Listrik Memang Irit, Termurah di RI Rp 600 Juta, Laku?


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading