Viral Fresh Graduate UI

Fakta Ini Pasti Buat Kamu Bersyukur Kalau Digaji Rp 8 Juta!

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
27 July 2019 19:42
Pekan ini media sosial Tanah Air dihebohkan dengan postingan salah satu alumni yang baru lulus.
Foto: Universitas Indonesia (Detikcom)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan ini media sosial Tanah Air dihebohkan dengan postingan salah satu alumni yang baru lulus, atau lazim disebut fresh graduate, dari Universitas Indonesia (UI).

Pasalnya, dalam Instastorynya, lulusan baru tersebut menolak pekerjaan karena gaji yang ditawarkan hanya sebesar Rp 8 juta, padahal dia lulusan Universitas Indonesia.

"Jadi tadi gue diundang interview kerja perusahaan lokal, dan nawarin gaji kisaran 8 juta doang. Hello meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI, Pak. Universitas Indonesia. Jangan disamain sama fresh graduate dengan kampus lain dong ah. Level UI mah udah perusahaan luar negeri. Kalau lokal mah oke aja, asal harga cocok," demikian postingan Insta Story itu.

Foto: Viral Gaji 8 Juta (dok. twitter @askmenfess via @WidasSatyo)


Sontak para pencari kerja banyak yang mengomentari sikap fresh graduate tersebut. Pasalnya, banyak lulusan universitas pertama yang masih kesulitan untuk mendapat pekerjaan, padahal dengan tingkat gaji yang lebih murah.

Melansir dari detik.news, berdasarkan riset Kelly Services mengenai rata-rata gaji pekerja di Indonesia, mereka yang punya pengalaman sekitar satu tahun hanya akan menerima gaji sekitar Rp 4 juta.

Namun, memang dalam studi yang sama disebutkan, rentang gaji fresh graduate yang bekerja di sektor IT adalah Rp 4,5-7 juta, sedangkan rentang gaji fresh graduate yang bekerja di sektor migas dan tambang bisa mencapai Rp 4-15 juta.

Lebih lanjut, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilis data ketenagakerjaan terbaru di Februari 2019, membukukan bahwa tingkat pengangguran universitas dalam dua tahun terakhir naik 25%, dari 4,98% menjadi 6,24%.

Padahal tingkat pengangguran Indonesia secara keseluruhan dalam dua tahun belakangan tercatat turun 6,04%. Tingkat pengangguran terbuka Indonesia di periode Februari 2017 sebesar 5,33%, sedangkan pada Februari 2019 hanya 5,01%.



Dari grafik di atas, terlihat justru masyarakat Indonesia usia 15 tahun ke atas dengan tingkat pendidikan rendah, yakni SMA dan sederajat, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Dasar (SD) ke bawah, Penduduk usia pekerja dengan lulusan SD ke bawah, justru mencatatkan penurunan tingkat pengangguran yang paling besar, yaitu 25,14%.

Sementara itu, penduduk Indonesia di usia pekerja dengan tingkat pendidikan Diploma dan Universitas, justru mencatat pertumbuhan positif pada tingkat pengangguran dalam 2 tahun belakangan.

Ini artinya, pertumbuhan tenaga kerja pada tingkat pendidikan tinggi tidak tumbuh secepat ketersediaan tenaga kerjanya. Terdapat dua faktor utama mengapa hal ini terjadi.

Pertama adalah biaya imbalan kerja. Lulusan pendidikan tinggi, tentunya memiliki daya tawar atau bargaining power yang lebih besar karena latar belakang yang baik.

Bahkan beberapa perusahaan atau lembaga pemerintah akan memberikan promosi jika tingkat pendidikan pegawainya semakin tinggi.

Sayangnya, latar belakang keilmuan yang dipilih tidak sejalan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Inilah alasan kedua.

Hal ini dikarenakan pendidikan di tingkat universitas sudah menjurus ke suatu bidang keilmuan tertentu. Apabila antara bidang keilmuan dan bidang tenaga kerja tidak sesuai, maka sudah tentu pengangguran akan meningkat.

Hukum supply dan demand berlaku di sini. Semakin tinggi jumlah pasokan pekerja dari latar belakang yang serupa, tentunya membuat tingkat persaingan semakin ketat, dan berlaku sebaliknya.

Untuk itu, pemerintah selayaknya lebih memperhatikan perkembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, bukan hanya berfokus pada sistem pendidikan yang turun temurun. Tak hanya itu, pertumbuhan industri juga harus didukung. Bila tidak, ya hasilnya akan sama saja.



TIM RISET CNBC INDONESIA




(dru) Next Article Viral Lulusan Baru UI Minta Gaji Rp 8 Juta, Harusnya Berapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular