'Kepastian Hukum Diperlukan Bagi Swasta Urus Air Minum'

Redaksi, CNBC Indonesia
24 July 2019 21:11
PT Aetra Air Jakarta meminta adanya kepastian hukum agar pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air bersih bisa terpenuhi.
Foto: CEO Acuatico, Ivy Santoso dalam diskusi CNBC Indonesia Conference mengenai peran sektor swasta dalam ketahanan air dari segi inovasi, teknologi dan usaha ketahanandi Auditorium Menara Bank Mega, Selasa, (23/7/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aetra Air Jakarta meminta adanya kepastian hukum agar pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air bersih bisa terpenuhi.

Kepastian hukum ini maksudnya agar pihak swasta dapat bekerja dan melayani publik secara maksimal.

"Komitmen Aetra adalah membantu pemda DKI untuk melayani air bersih sesuai target yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta," kata Chief Executive Officer Acuatico Ivy Santoso dalam seminar Water Security and Sustainability di Menara Bank Mega, Selasa (23/7/2019).

Untuk informasi, Acuatico merupakan pemegang saham Aetra Air Jakarta. Ivy juga menekankan, masalah akses ke pendanaan juga salah satu hal yang perlu disorot. Pasalnya biaya untuk memperluas jaringan tidak murah.

'Kepastian Hukum Diperlukan Bagi Swasta Urus Air Minum'Foto: CEO Acuatico, Ivy Santoso dalam diskusi CNBC Indonesia Conference mengenai peran sektor swasta dalam ketahanan air dari segi inovasi, teknologi dan usaha ketahanandi Auditorium Menara Bank Mega, Selasa, (23/7/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)


Menurutnya, untuk wilayah Jakarta Timur saja, untuk memperbaiki layanan dan jaringan pipa membutuhkan biaya sekitar Rp 10 triliun. Ini termasuk juga pengurangan kebocoran yang kemungkinan saja bisa terjadi. Untuk itu, jika ada kepastian pendanaan, maka imbas layanan ke masyarakat akan semakin baik.

"Karena pendanaan cepat, pasti dengan jumlah layak, tarif yg bisa dibayar masyarakat lebih baik," tegasnya.

Dia menambahkan, daerah padat seperti Jakarta memang memiliki tanyangan yang cukup besar akan perbaikan jaringan pipa untuk air bersih. Untuk itu, sebagai bentuk komitmen dalam rangka mendukung pemerintah, Aetra melakukan investasi. Caranya, dengan menerima berbagai proposal, terkait bagaimana teknik perbaikan pipa, terutama untuk pengeboran.

"Setiap tahun ada 300 proposal. ada 7 finalis, salah satunya bagaimana teknik pengeboran tanpa open cut. Tapi semua telnologi involve pipa bor besar, ini juga ada keterbatasan. Kenapa kita sponsor, dengan harapan meminimalisir debu, traffic jam," jelasnya,

Sebelumnya dalam acara yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan jika ada 13 sungai di Jakarta. Ini menjadi salah satu tantangan bagaimana memperluas jaringan pipa di Jakarta.

"Jakarta targetnya jangkauan pipa air baku 82 persen pada 2023. Sampai tahun ini baru 57 persen," katanya.

Menurut Anies, ada beberapa hal yang permu menjadi perhatian dalam pengelolaan air secara terintegrasi. Saat ini ada 114 waduk di Jakarta, 14 diantaranya sedang dalam pengembangan. menjadi perhatian dalam pengelolaan air secara terintegrasi. Saat ini ada 114 waduk di Jakarta, 14 diantaranya sedang dalam pengembangan. menjadi perhatian dalam pengelolaan air secara terintegrasi. Saat ini ada 114 waduk di Jakarta, 14 diantaranya sedang dalam pengembangan.




(dru) Next Article Aetra Buat Sayembara Bantu Layanan Air Baku Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular