Aetra Buat Sayembara Bantu Layanan Air Baku Jakarta

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
25 July 2019 11:19
PT Aetra Jakarta, anak usaha dari Acuatico mengucurkan investasi melalui sayembara.
Foto: CEO Acuatico, Ivy Santoso dalam diskusi CNBC Indonesia Conference mengenai peran sektor swasta dalam ketahanan air dari segi inovasi, teknologi dan usaha ketahanandi Auditorium Menara Bank Mega, Selasa, (23/7/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam rangka meningkatkan layanan kebutuhan air bersih di Jakarta, PT Aetra Jakarta, anak usaha dari Acuatico mengucurkan investasi melalui sayembara. Dari sayembara inilah, nantinya akan melahirkan ide yang bisa membantu dalam mengembangkan teknologi terkait layanan air bersih.

"Investasi yang fokus di bidang air. Setiap tahun ada 300 proposal yang masuk, dan ada 7 finalis. Salah satunya mengembangkan teknik pengeboran tanpa open cut," kata CEO Acuatico, Ivy Santoso dalam CNBC Indonesia Conference.

Jakarta sebagai kota besar memiliki tantangan yang cukup kompleks dalam pemenuhan ketersediaan air bersih. Dia mencontohkan, untuk pemenuhan Jakarta Timur saja, diperlukan biaya hingga Rp 10 triliun. Biaya tersebut mencakup ketersediaan kapasitas jaringan, hingga biaya untuk mencegah kebocoran pipa.

Dia juga menyebut, tantangan Jakarta lainnya adalah, pemenuhan air baku Jakarta sebanyak 80 persennya masih berasal dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta. Di mana menurutnya, itu sangat berisiko, mengingat jalur menuju Jakarta memiliki banyak rintangan.

Aetra Buat Sayembara Bantu Layanan Air Baku JakartaFoto: CEO Acuatico, Ivy Santoso dalam diskusi CNBC Indonesia Conference mengenai peran sektor swasta dalam ketahanan air dari segi inovasi, teknologi dan usaha ketahanandi Auditorium Menara Bank Mega, Selasa, (23/7/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)


"Jika ingin membawa air tersebut melalui pipa, harus dipikirkan bagaimana cara. Dan ini suatu hal yang besar bisa melibatkan lima instansi atau lebih," katanya lagi.

Menyambung terkait pemenuhan air baku Jakarta, sebelumnya dalam acara yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan jika ada 13 sungai di Jakarta. Ini menjadi salah satu tantangan bagaimana memperluas jaringan pipa di Jakarta.

"Jakarta targetnya jangkauan pipa air baku 82 persen pada 2023. Sampai tahun ini baru 57 persen," katanya.

Menurut Anies, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam pengelolaan air secara terintegrasi. Saat ini ada 114 waduk di Jakarta, 14 diantaranya sedang dalam pengembangan.





(dru) Next Article 'Kepastian Hukum Diperlukan Bagi Swasta Urus Air Minum'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular