Efek Listrik Padam, Distribusi Air Bersih di DKI Belum Normal

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
05 August 2019 16:40
Perusahaan Air Minum DKI Jakarta Raya (PAM JAYA) menyatakan normalisasi pasokan air bersih terus dilakukan secara bertahap.
Foto: Ilustrasi pengolahan air (detikFoto/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Air Minum DKI Jakarta Raya (PAM JAYA) menyatakan normalisasi pasokan air bersih terus dilakukan secara bertahap. Langkah ini dilakukan pascapadamnya jaringan listrik PLN yang berimbas terganggunya pasokan air bersih.

"Terkait dampak pasokan air bersih Jakarta akibat pemadaman listrik hari minggu kemarin bahwa saat ini penormalan distribusi air bersih tetap diupayakan secara bertahap sambil menunggu pasokan listrik di wilayah Jabodetabek sepenuhnya stabil," kata Manajer Humas PAM Jaya, Linda Nurhandayani kepada CNBC Indonesia, Senin (5/8/2019).

Dia juga menambahkan, PAM Jaya bersama kedua mitranya, yaitu Palyja dan Aetra Jakarta terus berkoordinasi dengan PLN dan pihak-pihak terkait. Ini dilakukan untuk normalisasi pasokan listrik ke Instalasi-instalasi pengolahan air PAM JAYA.

Jaringan listrik pascapemadaman massal kemarin memang mengganggu pasokan air bersih di Jakarta. Tak hanya PAM Jaya, pasokan air oleh PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) juga mengalami gangguan.

Palyja juga telah menyampaikan permohonan maaf atas gangguan suplai air bersih sehubungan dengan pemadaman listrik di seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

"PALYJA menghimbau pelanggan untuk menghemat air. PALYJA memprioritaskan pengiriman truk tanki air ke rumah sakit, rumah susun dan tempat ibadah," kata Corporate Communications & Social Responsibilities Division Head PALYJA, Lydia Astriningworo.

Sementara itu, pada akun Twitter-nya, Aetra Jakarta menuliskan hingga pagi tadi, upaya pemulihan aliran air bersih terus diupayakan melalui pengoptimalan pompa, flushing dan pengecekan tekanan air pada titik tertentu. Aetra menekankan jika pemulihan aliran air ini kemungkinan tidak bisa dilakukan serentak dan langsung mengalir ke semua pelanggan.

"..disebabkan antara lain karena kondisi kontur permukaan tanah yang lebih tinggi, jarak tempuh air sampai ke rumah pelanggan,dll. Namun demikian, secara bertahap penormalan aliran ini terus diupayakan AetraJKT dengan maksimal," tulis Aetra Jakarta dalam akun twitternya @AetraJKT.
(miq/miq) Next Article Air Baku Terbatas, Ini Langkah Aetra Kelola Air Bersih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular