Ssst...Luhut Bisikkan ke Jokowi Agar RI Tak Impor Garam

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 July 2019 14:16
Luhut memberi saran agar impor garam dihentikan.
Foto: Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (CNBC Indonesia/ Efrem Limsan Siregar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan empat mata dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Istana Negara, Selasa (23/7/2019).

Dalam pertemuan yang digelar secara tertutup itu, Luhut mengaku memberikan saran kepada Jokowi untuk menyetop impor garap yang selama ini kerap dilakukan, bahkan pada saat masa-masa panen raya.

"Tadi saya saran ke presiden soal harga garam. Supaya jangan lagi impor-impor kita," tegas Luhut di kompleks kepresidenan, Jakarta.



Luhut mengklaim, produksi garam Indonesia pada 2021 bisa mencapai tambahan produksi 800.000 ton seiring dengan pembangunan pabrik garam di wilayah Nusa Tenggara Timur. Eloknya, menurut Luhut, tak perlu lagi ada impor.

"Kita dapat 5.270 hektare yang di Kupang itu produksi garam industri kita tambah 800.000 ton pada 2021. Jadi sebenarnya kita enggak usah lagi impor-impor," katanya.

"Jadi sekarang ini saya sarankan presiden, eloknya enggak usah ada impor-impor lagi lah. Itu bikin kacau," tegas mantan Kepala Staf Kepresidenan itu.



Luhut menjelaskan, membengkaknya impor telah membuat defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) makin membengkak. Dengan berkurangnya impor, maka tekanan terhadap CAD diharapkan dapat berkurang.

"Jadi dari situ kita lihat ita mestinya sangat bagus sudah. Karena tahun 2023 - 2024 kita sudah ekspor US$ 35 miliar dari sana," jelasnya.

Pada 2019, realisasi impor garam untuk kebutuhan industri di semester I-2019 telah mencapai sekitar 1,2 juta ton dari alokasi impor yang diberikan di awal tahun sebesar 2,7 juta ton untuk 55 perusahaan.

(hoi/hoi) Next Article Ini Alasan RI Belum Juga Bebas dari Cengkeraman Garam Impor!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular