
Ucapan Susi Soal Garam Impor Bocor Ditampik Kemenko Maritim
S. Pablo I. Pareira, CNBC Indonesia
12 July 2019 19:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Kemaritiman menampik ucapan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti perihal kebocoran impor garam industri yang dinilai terlalu besar ke pasar umum.
Deputi bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim Agung Kuswandono mengatakan hingga saat ini pihaknya sama sekali belum menerima data adanya kebocoran impor garam industri.
"Ada nggak data kebocoran itu? Kalau ada tolong disampaikan. Bahkan Pak Tyo [Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP] sampai saat ini bilang data itu belum ada. Isu bocor itu sampai sekarang belum ada datanya," kata Agung dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (12/7/2019).
Seperti diketahui, pemerintah memberikan kuota impor garam untuk industri sebanyak 2,7 juta ton pada tahun ini.
Kebutuhan impor ini untuk bahan baku industri yang tidak bisa disubstitusi oleh produksi garam lokal, seperti industri chlor alkali plant (CAP), kertas, farmasi, kosmetik, tekstil hingga beberapa industri makanan dan minuman (mamin).
Hingga akhir semester I tahun ini, realisasi impor garam untuk industri telah mencapai 1,2 juta ton.
Menteri Susi pernah mengatakan impor garam industri terlalu banyak, bahkan bocor ke pasar. Dampaknya, harga garam petani lokal terpukul.
"Persoalan harga garam jatuh, impor terlalu banyak dan itu bocor!" tegas Susi saat konferensi pers di kantornya pekan lalu.
(hoi/hoi) Next Article Ini Alasan RI Belum Juga Bebas dari Cengkeraman Garam Impor!
Deputi bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim Agung Kuswandono mengatakan hingga saat ini pihaknya sama sekali belum menerima data adanya kebocoran impor garam industri.
"Ada nggak data kebocoran itu? Kalau ada tolong disampaikan. Bahkan Pak Tyo [Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP] sampai saat ini bilang data itu belum ada. Isu bocor itu sampai sekarang belum ada datanya," kata Agung dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (12/7/2019).
Seperti diketahui, pemerintah memberikan kuota impor garam untuk industri sebanyak 2,7 juta ton pada tahun ini.
Kebutuhan impor ini untuk bahan baku industri yang tidak bisa disubstitusi oleh produksi garam lokal, seperti industri chlor alkali plant (CAP), kertas, farmasi, kosmetik, tekstil hingga beberapa industri makanan dan minuman (mamin).
Hingga akhir semester I tahun ini, realisasi impor garam untuk industri telah mencapai 1,2 juta ton.
Menteri Susi pernah mengatakan impor garam industri terlalu banyak, bahkan bocor ke pasar. Dampaknya, harga garam petani lokal terpukul.
"Persoalan harga garam jatuh, impor terlalu banyak dan itu bocor!" tegas Susi saat konferensi pers di kantornya pekan lalu.
(hoi/hoi) Next Article Ini Alasan RI Belum Juga Bebas dari Cengkeraman Garam Impor!
Most Popular