
Bahaya! DKI Cuma Andalkan Air Baku dari Waduk Jatiluhur
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 July 2019 12:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan keamanan pasokan air baku ke wilayah DKI Jakarta sangat rawan. Selama ini, sumber utama air baku ke Jakarta berasal dari Waduk Jatiluhur.
"Selama ini hanya cuma satu sumber air baku dari Waduk Jatiluhur, kalau dikasih Endrin.....," kata Basuki yang menghentikan ucapannya sambil tertawa.
"Security kurang," tambah Basuki.
Basuki seolah ingin menegaskan bahwa bila ada pencemaran semacam zat-zat berbahaya maka sangat rentan bagi sumber air baku. Endrin merupakan cairan yang biasa dipakai sebagai racun pembunuh tikus.
Namun, Basuki juga perlu ingat pencemaran berat yang terjadi di Sungai Citarum akibat aktivitas rumah tangga dan industri yang jadi sumber waduk Jatiluhur juga persoalan berat bagi air baku di Jakarta.
Waduk Jatiluhur selama ini memang jadi sumber utama air baku ke Jakarta. Kementerian PU sedang membangun Waduk Karian di Banten, sebagai sumber air baku alternatif wilayah Jakarta.
Penyediaan air baku permukaan seperi waduk, menjadi salah satu penyelamat dari ancaman Jakarta tenggelam. Hal ini karena eksploitasi air tanah yang berlebihan, sehingga menurunkan permukaan tanah di Jakarta terutama di wilayah utara Jakarta. Bila terjadi penurunan 12 cm per tahun maka, Jakarta benar-benar tenggelam.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memaksimalkan penyediaan air permukaan dengan pembangunan bendungan di luar Bendungan Jatiluhur.
Basuki mengatakan dengan pemanfaatan air permukaan dengan pembangunan bendungan, maka persoalan eksploitasi air tanah yang bisa mempercepat Jakarta tenggelam bisa diakhiri. Hal ini bisa belajar dari Tokyo Jepang.
(hoi/hoi) Next Article RI Punya 231 Bendungan Besar, Hanya 11% Mengairi Sawah
"Selama ini hanya cuma satu sumber air baku dari Waduk Jatiluhur, kalau dikasih Endrin.....," kata Basuki yang menghentikan ucapannya sambil tertawa.
"Security kurang," tambah Basuki.
Basuki seolah ingin menegaskan bahwa bila ada pencemaran semacam zat-zat berbahaya maka sangat rentan bagi sumber air baku. Endrin merupakan cairan yang biasa dipakai sebagai racun pembunuh tikus.
Namun, Basuki juga perlu ingat pencemaran berat yang terjadi di Sungai Citarum akibat aktivitas rumah tangga dan industri yang jadi sumber waduk Jatiluhur juga persoalan berat bagi air baku di Jakarta.
Waduk Jatiluhur selama ini memang jadi sumber utama air baku ke Jakarta. Kementerian PU sedang membangun Waduk Karian di Banten, sebagai sumber air baku alternatif wilayah Jakarta.
Penyediaan air baku permukaan seperi waduk, menjadi salah satu penyelamat dari ancaman Jakarta tenggelam. Hal ini karena eksploitasi air tanah yang berlebihan, sehingga menurunkan permukaan tanah di Jakarta terutama di wilayah utara Jakarta. Bila terjadi penurunan 12 cm per tahun maka, Jakarta benar-benar tenggelam.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memaksimalkan penyediaan air permukaan dengan pembangunan bendungan di luar Bendungan Jatiluhur.
Basuki mengatakan dengan pemanfaatan air permukaan dengan pembangunan bendungan, maka persoalan eksploitasi air tanah yang bisa mempercepat Jakarta tenggelam bisa diakhiri. Hal ini bisa belajar dari Tokyo Jepang.
(hoi/hoi) Next Article RI Punya 231 Bendungan Besar, Hanya 11% Mengairi Sawah
Most Popular