
Waduh! Urus Izin Investasi di BKPM Mesti Datang Jam 5 Pagi
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
22 July 2019 09:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak pertengahan tahun lalu, pemerintah telah meluncurkan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) sebagai basis pelayanan perizinan terpadu satu pintu (PTSP) bagi investor untuk menanamkan investasi dan berusaha di Tanah Air.
Pelayanan OSS sejak awal tahun ini ditempatkan di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). CNBC Indonesia mencoba mendatangi pusat pelayanan OSS BKPM pada Rabu (17/7/2019) sekitar pukul 11.00 WIB untuk mendapatkan informasi terkait syarat mendirikan perusahaan.
Sayangnya, saat tiba di tempat ternyata antrean untuk melakukan konsultasi sudah habis. Petugas help desk di OSS BKPM mengatakan setiap hari hanya diberikan kuota 200 nomor antrean untuk mengurus perizinan di OSS.
"Kalau mau memang harus datang pagi Mas, biasanya pada datang sekitar jam 05.00 pagi untuk isi absen. Nanti jam 07.30 pagi baru ambil nomor antrean. Jam 08.00 baru mulai pelayanan," kata petugas tersebut.
Beberapa orang yang mau melakukan konsultasi di OSS BKPM tampak kebingungan dan belum mengetahui tentang adanya aturan pembatasan nomor antrean per harinya ini.
Salah satu pegawai perusahaan swasta, Ahmad, datang dari Bogor dan ditugaskan perusahaannya untuk mengurus perizinan melalui OSS. Dia mengaku tidak tahu soal antrean yang dibatasi hanya 200 orang per hari.
"Jadinya saya mesti balik lagi nih Mas besok," keluh Ahmad.
Fakta di lapangan ini tentu tidak selaras dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkomitmen mempermudah proses birokrasi di Indonesia, terutama berkaitan dengan kegiatan investasi.
Dalam pidatonya pada Minggu (14/7/2019), Jokowi menegaskan pentingnya mempermudah investasi di Tanah Air. Jokowi bahkan mengaku tak segan untuk meng"hajar" pihak-pihak dalam birokrasi yang dinilai menghambat investasi.
".... Kita harus mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
"Jangan ada yang alergi terhadap investasi. Dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya. Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya!"
"Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan ...," tegas Presiden dalam pidatonya di Sentul itu.
Komitmen Jokowi genjot investasi.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Jokowi Ultimatum Menteri: Izin Jangan Hitungan Hari, Tapi Jam
Pelayanan OSS sejak awal tahun ini ditempatkan di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). CNBC Indonesia mencoba mendatangi pusat pelayanan OSS BKPM pada Rabu (17/7/2019) sekitar pukul 11.00 WIB untuk mendapatkan informasi terkait syarat mendirikan perusahaan.
Sayangnya, saat tiba di tempat ternyata antrean untuk melakukan konsultasi sudah habis. Petugas help desk di OSS BKPM mengatakan setiap hari hanya diberikan kuota 200 nomor antrean untuk mengurus perizinan di OSS.
"Kalau mau memang harus datang pagi Mas, biasanya pada datang sekitar jam 05.00 pagi untuk isi absen. Nanti jam 07.30 pagi baru ambil nomor antrean. Jam 08.00 baru mulai pelayanan," kata petugas tersebut.
Beberapa orang yang mau melakukan konsultasi di OSS BKPM tampak kebingungan dan belum mengetahui tentang adanya aturan pembatasan nomor antrean per harinya ini.
Salah satu pegawai perusahaan swasta, Ahmad, datang dari Bogor dan ditugaskan perusahaannya untuk mengurus perizinan melalui OSS. Dia mengaku tidak tahu soal antrean yang dibatasi hanya 200 orang per hari.
"Jadinya saya mesti balik lagi nih Mas besok," keluh Ahmad.
Fakta di lapangan ini tentu tidak selaras dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkomitmen mempermudah proses birokrasi di Indonesia, terutama berkaitan dengan kegiatan investasi.
Dalam pidatonya pada Minggu (14/7/2019), Jokowi menegaskan pentingnya mempermudah investasi di Tanah Air. Jokowi bahkan mengaku tak segan untuk meng"hajar" pihak-pihak dalam birokrasi yang dinilai menghambat investasi.
".... Kita harus mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
"Jangan ada yang alergi terhadap investasi. Dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya. Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya!"
"Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan ...," tegas Presiden dalam pidatonya di Sentul itu.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Jokowi Ultimatum Menteri: Izin Jangan Hitungan Hari, Tapi Jam
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular