Ekonomi Dunia Melambat, Darmin Masih Berharap Investasi Masuk

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
19 July 2019 15:16
Menko Perekonomian Darmin Nasution tetap berharap investasi bisa menggeliat di tengah pelemahan ekonomi global.
Foto: Kemenko Perekonomian : Tiket LCC Domestik Turun (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menanggapi potensi yang masih bisa terealisasi dari arus investasi di tengah ekonomi yang sedang melambat. Bank Dunia telah memangkas pertumbuhan ekonomi global, dari 2,9% menjadi 2,6% di 2019.

Ia mengatakan pemerintah saat ini terus mendorong investasi lebih tinggi meski ekonomi dunia saat ini melambat agar tetap memacu ekonomi domestik. Investasi memang salah satu kontribusi pertumbuhan ekonomi selain konsumsi dalam negeri.


"Ekonomi dunia itu kalau lagi melambat, itu pengaruhnya kemana-mana, tetapi kita juga sudah merasakan pengaruhnya. Ya, tapi tinggal kita bisa memanfaatkannya atau tidak. Kalau Anda tanya spesifik mobil, ya bagaimana pokoknya kita ingin mendorong investasi lebih tinggi," kata Darmin di gedung Kemenko Perekonomian, Jumat (19/7/2019).

Sebelumnya Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan produsen otomotif tertarik untuk berinvestasi kendaraan listrik termasuk Toyota. Hal ini diungkapkannya saat pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD, Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Airlangga mengatakan nilai total investasi Toyota sekitar Rp28 triliun. Ia optimistis bahwa dalam waktu 5 tahun yang akan datang dapat menargetkan Rp100 triliun investasi baru di sektor otomotif.

Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) masih yakin realisasi investasi di Indonesia hingga akhir tahun ini akan kembali tumbuh double digit, untuk penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Tahun lalu pertumbuhan realisasi investasi terus di bawah 10% padahal pada 2017 masih menembus double digit.

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan meski konsumsi dalam negeri dan tingkat ekspor yang masih melemah, Indonesia diuntungkan dengan terjadinya perang dagang yang terjadi antara Amerika dan China karena adanya relokasi sejumlah pabrik ke dalam negeri.



"Prediksi saya adalah full year 2019 PMA dan PMDN pertumbuhannya kembali ke double digit, terutama PMA," kata Thomas di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (18/6/2019).

BKPM mencatat, realisasi investasi pada triwulan I-2019 mencapai Rp 195,1 triliun. Capaian ini hanya naik 5,3% dari triwulan I-2018.

Adapun Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat Rp 107,9 triliun (dalam rupiah) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 87,2 triliun. Bahkan, realisasi investasi pada kuartal IV-2018 hanya naik 3,34% dibandingkan dengan kuartal IV-2017.

(hoi/hoi) Next Article Investasi Tumbuh, Darmin Yakin akan Genjot Ekspor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular