Sri Mulyani: Rupiah Ada di Rp14.303/US$ pada Semester II-2019

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
16 July 2019 14:39
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi APBN 2019 di Semester I kepada DPR.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi APBN 2019 di Semester I kepada DPR. Sayangnya banyak yang tak sesuai target atau meleset jauh dari asumsi dasar yang ditetapkan di awal tahun.

Sri Mulyani beralasan, dunia tengah dalam tekanan karena adanya perang dagang. Alhasil rupiah pada semester II-2019 justru lebih baik dari perkiraan semula yang diasumsikan Rp 15.000/US$.

"Dunia alami tekanan karena trade war makanya banyak ekonomi melambat di triwulan I-2019. Harga komoditas cenderung melemah. Dari dalam negeri alami tekanan terutama karena eksternal," ungkap Sri Mulyani, Selasa (16/7/2019).

Berikut asumsi makro vs realisasi hingga semester I-2019 :
  • Pertumbuhan Ekonomi: 5,3% Vs 5,1%
  • Inflasi : 3,5% Vs 3,3%
  • Tingkat Bunga SPN 3 Bulan : 5,3% Vs 5,8%
  • Nilai Tukar (Rp/US$) : 15.000 Vs 14.197
  • Harga Minyak/ICP (US$/Barel) : 70 Vs 63
  • Lifting Minyak (Ribu Barel per Hari) : 775 Vs 755
  • Lifting Gas (Ribu Barel Setara Minyak per Hari) : 1.250 Vs 1.054

"Nilai tukar terjadi penguatan ke Rp 14.197/US$, proyeksi semester II-2019 Rp 14.303/US$ dan proyeksi full year 2019 di Rp 14.250/US$," tutur Sri Mulyani.




(dru/dru) Next Article RI Suntik 5 Lembaga, Termasuk 'Bank Dunia' China Rp 2,4 T

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular