
Waduh, Sri Mulyani Ngaku Target APBN 2019 Bakal Meleset
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 June 2019 16:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pesimistis target yang ada di APBN 2019 mampu dilalui dengan baik. Pasalnya beberapa indikator asumsi makro 2019 diramal tidak mampu diraih.
"APBN 2019 dari sisi asumsi makro di mana pertumbuhan ekonomi diperkirakan mengalami tekanan. Inflasi masih akan tetap sama, kurs dengan asumsi Rp 15.000/US$ diperkirakan mengalami penguatan dibanding asumsi," kata Sri Mulyani.
Ia menyampaikan hal ini di gedung DPR saat rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (13/6/2019).
Sementara SPN 3 bulan mengalami tekanan, walaupun semester II-2019 tekanan suku bunga global mereda. Sri Mulyani juga menyampaikan asumsi makro bidang energi yang bakal meleset.
"ICP [Indonesia Crude Price] US$ 70 per barel akan alami tekanan ke bawah. Lifting tidak tercapai, ada risiko mengalami pencapaian rendah dari asumsi," katanya.
"Tekanan dari sisi perpajakan ada, risiko global yang berdampak pada penurunan investasi juga terjadi," jelasnya.
"Dari belanja pemerintah, tren masih sesuai asumsi awal. Kami perkirakan defisit 2019 terkendali sesuai dengan angka di UU APBN," jelas Sri Mulyani.
Berikut asumsi makro dalam APBN 2019 lalu :
(dru/wed) Next Article Sri Mulyani: Unfortunately, Lifting Migas Tak Capai Target
"APBN 2019 dari sisi asumsi makro di mana pertumbuhan ekonomi diperkirakan mengalami tekanan. Inflasi masih akan tetap sama, kurs dengan asumsi Rp 15.000/US$ diperkirakan mengalami penguatan dibanding asumsi," kata Sri Mulyani.
Ia menyampaikan hal ini di gedung DPR saat rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (13/6/2019).
Sementara SPN 3 bulan mengalami tekanan, walaupun semester II-2019 tekanan suku bunga global mereda. Sri Mulyani juga menyampaikan asumsi makro bidang energi yang bakal meleset.
"ICP [Indonesia Crude Price] US$ 70 per barel akan alami tekanan ke bawah. Lifting tidak tercapai, ada risiko mengalami pencapaian rendah dari asumsi," katanya.
"Tekanan dari sisi perpajakan ada, risiko global yang berdampak pada penurunan investasi juga terjadi," jelasnya.
"Dari belanja pemerintah, tren masih sesuai asumsi awal. Kami perkirakan defisit 2019 terkendali sesuai dengan angka di UU APBN," jelas Sri Mulyani.
Berikut asumsi makro dalam APBN 2019 lalu :
- Pertumbuhan ekonomi 5,3%
- Inflasi 3,5%
- Nilai Tukar Rupiah Rp 15.000/US$
- SPN 3 Bulan 5,3%
- Minyak Mentah (ICP) US$ 70 per barel
- Lifting Minyak 775.000 barel per hari
- Lifting Gas 1,25 juta barel per hari
(dru/wed) Next Article Sri Mulyani: Unfortunately, Lifting Migas Tak Capai Target
Most Popular