
RI Sulit Maju, Sri Mulyani: 59% Tenaga Kerja RI Lulusan SMP
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 June 2019 16:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mulai merancang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020 dengan DPR. Fokus APBN tahun depan adalah mendorong daya saing serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan lewat APBN, tahun depan pemerintah juga akan memperbaharui kualitas birokrasi. Kualitas SDM menurut Sri Mulyani penting karena mayoritas tenaga kerja Indonesia berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"59% tenaga kerja kita masih berpendidikan SMP atau di bawah SMP, skill tidak memadai dengan pertumbuhan ekonomi dan modernisasi yang makin meningkat," ujar Sri Mulyani dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (13/6/2019).
Tingkat pendidikan yang rendah ini membuat Indonesia sulit untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Apalagi teknologi terus berkembang dan diperlukan kemampuan memadai dari para SDM di dalam negeri.
"Tantangan middle income trap, atau industri 4.0 bagaimana meningkatkan fokus di dalam produktivitas, menyerap teknologi, pasar tenaga kerja yang kondusif dengan kenaikan produktivitas ini akan menjadi faktor mendorong tingkat investasi yang tinggi dan berkelanjutan," papar Sri Mulyani.
(wed/dru) Next Article Penampakan Barang Ilegal Rp 49 M yang Disikat Sri Mulyani Cs
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan lewat APBN, tahun depan pemerintah juga akan memperbaharui kualitas birokrasi. Kualitas SDM menurut Sri Mulyani penting karena mayoritas tenaga kerja Indonesia berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"59% tenaga kerja kita masih berpendidikan SMP atau di bawah SMP, skill tidak memadai dengan pertumbuhan ekonomi dan modernisasi yang makin meningkat," ujar Sri Mulyani dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (13/6/2019).
Tingkat pendidikan yang rendah ini membuat Indonesia sulit untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Apalagi teknologi terus berkembang dan diperlukan kemampuan memadai dari para SDM di dalam negeri.
"Tantangan middle income trap, atau industri 4.0 bagaimana meningkatkan fokus di dalam produktivitas, menyerap teknologi, pasar tenaga kerja yang kondusif dengan kenaikan produktivitas ini akan menjadi faktor mendorong tingkat investasi yang tinggi dan berkelanjutan," papar Sri Mulyani.
(wed/dru) Next Article Penampakan Barang Ilegal Rp 49 M yang Disikat Sri Mulyani Cs
Most Popular