Sri Mulyani: Indeks Manufaktur Terus Turun, Sekarang Masih

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 June 2019 15:59
Gejolak ekonomi global memberikan dampak negatif, khususnya bagi Indonesia.
Foto: Sri mulyani Open House (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
Jakarta, CNBC Indonesia - Gejolak ekonomi global memberikan dampak negatif, khususnya bagi Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini aktivitas sektor riil juga mengalami pelemahan.

"Ini diakibatkan kenaikan tensi perdagangan antara AS dan partner dagangnya yang menimbulkan dampak negatif, terutama akhir 2019 dan sekarang masih alami eskalasi," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Kamis (13/6/2019).

Menurutnya, jika melihat indeks dilihat dari indeks perdagangan dan manufaktur global, maupun (Purchasing Managers' Index/PMI) tren menunu ke bawah pada akhir 2018. "Dan sekarang masih berlangsung," kata Sri Mulyani.



Ia juga menerangkan, ketidakpastian global menyebabkan proyeksi ekonomi dunia juga dikerek turun. IMF terus merevisi ke bawah perekonomian. global.

"Sekarang hanya menjadi 3,3% pertumbuhan ekonomi dunia," jelasnya.

Lebih jauh, Sri Mulyani menerangkan saat ini telah terjadi banyak efek negatif yang dirasakan akibat perang dagang. Hal ini juga mempengaruhi nilai tukar rupiah yang nantinya akan menjadi dasar penyusunan RAPBN 2020.

"Kita memiliki defisit neraca berjalan yang menimbulkan konsekuensi nilai tukar rupiah. Faktor yang mendorong positif dampak ke nilai tukar adalah arah kebijakan moneter Fed yang akan melakukan penurunan suku bunga."






(dru/dru) Next Article Bangga! Ekonomi Global 2020 Ternyata Bergantung ke RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular