Parah! Ada Semen Murah China, Produsen Lokal Berdarah-Darah?

Muhammad Sabki, CNBC Indonesia
15 July 2019 18:37
Semen murah China, apakah membuat produsen di dalam negeri berdarah-darah?
Foto: Cover Topik/Semen/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Peredaran semen murah dari prinsipal semen China macam CONCH, Garuda, HIPPO dan lainnya punya beberapa dampak bagi pasar semen domestik. Salah satu yang mencolok adalah tren penurunan harga semen dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data Tim Riset CNBC Indonesia, ada tren harga semen rata-rata nasional khususnya untuk ukuran 40 kg, memang berangsur turun terutama setelah 2017. Semen Tiga Roda misalnya, harga rata-rata pada 2017 masih Rp62 ribu per sak, lalu turun jadi Rp53 ribu per sak pada 2019.



Semen Holcim, pada 2014 sempat dijual Rp51 ribu per sak, lalu pada 2017 sempat naik jadi Rp61 ribu per sak, pada 2019 jadi turun Rp52 ribu per sak. Semen Gresik pada 2017 masih dijual sebesar Rp60 ribu, lalu turun jadi Rp50.500 per sak.

Budi, pemilik Toko Bangunan Trubus 2 di kawasan Jalan Hankam, Jawarna bercerita kepada CNBC Indonesia. Semenjak ada semen China masif di pasar, harga semen merek lokal papan atas semacam Tiga Roda, Semen Gresik ikut turun.



"Yang kita bingung dua tahun lalu harga semen sampai Rp70 ribu per sak yang 50 kg, sekarang harganya hanya Rp50 ribu. Kenapa sampai turun jauh, karena alasan rugi, kenapa rugi tapi produksi terus, kenapa rugi mereka ekspansi pabrik?" tanya Budi kepada CNBC Indonesia.

Penurunan ini ada indikasi perang harga yang terjadi antar produsen. Bahkan ada potensi perusahaan semen berdarah-darah. Budi mengakui pemain semen macam CONCH bila dari sisi harga, cukup diperhitungkan oleh produsen lain.



Persaingan industri semen memang tak terhindarkan, produsen semen mencoba strategi untuk bertahan di tengah persaingan yang ketat. Semen Tiga Roda misalnya, meluncurkan produk segmen "bawah" pada medio 2017 dengan nama Rajawali. Produk ini sebagai pelengkap produk Tiga Roda lainnya.

"Yang jadi Tiga Roda bisa jual semen Rajawali bisa murah, kenapa tak bisa terapkan ke (harga) semen Tiga Roda, kenapa menciptakan second brand," kata Budi.
(hoi/hoi) Next Article Gokil! Diproduksi di RI, Semen China Lebih Murah dari Lokal

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular