
Pekerja Semen Resah dengan Semen China, Ini Kata Menperin

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa tahun terakhir para prinsipal semen China membangun pabrik semen di Indonesia dan bersaing dengan para pemain lama. Hasilnya, semen China mampu bersaing dari sisi harga, sehingga membuat khawatir pemain semen lokal hingga mengadu ke Istana.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan memang para pabrikan semen asal China telah memproduksi semen di dalam negeri, sehingga ditegaskannya bahwa mereka adalah produk lokal, bukan impor. Sebab bila produk impor tertentu akan sulit bersaing.
"China kan produksi dalam negeri. Kalau semen itu sangat lokal. Tidak untuk impor. Kalau impor kan bayar PPN bayar, PPh udah 20 persen jadi harga impor dan domestik bisa cukup jauh," kilah Airlangga di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (3/9)
Airlangga mengakui persoalan harga terkait persaingan antar para pemain semen. Ia tak bicara banyak soal dugaan strategi banting harga atau predatory pricing para produsen semen China yang membikin resah pemain semen lainnya,
"Itu nanti. Ini kan masalahnya bukan...masalah persaingan," kata Airlangga.
Sayangnya Airlangga tak mau berkomentar soal adanya kabar pabrik semen di dalam negeri yang bisnisnya terganggu karena kalah bersaing.
Pada Senin (2/9) Politikus Gerindra Andra Rosiade bersama puluhan pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia menyambangi Kantor Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Andre bersama serikat pekerja mengadu kepada pihak Istana atas langkah produsen semen dari prinsipal China yang makin meramaikan persaingan pasar semen di Indonesia, diduga melakukan praktik banting harga atau predatory pricing. Mereka mendesak pemerintah tak lagi mengeluarkan izin pembangunan pabrik semen baru.
(hoi/hoi) Next Article Penjualan Semen Dihantui Merek China