
Pindahkan Ibu Kota, RI Mau 'Contek' Brasil?
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
10 July 2019 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas sedang mengkaji pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. Salah satu negara yang dapat dijadikan contoh adalah Brasil.
Demikian disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam Forum Merdeka Barat 9 di gedung Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, (9/7/2019).
"Indonesia dan Brasil ini sama-sama bergabung dalam G20. Tapi yang berbeda, Brasil negara kontinental sementara Indonesia negara kepulauan," kata Bambang.
Menurut dia, pemindahan ibu kota didasari keinginan untuk menciptakan Indonesiasentris. Kota Jakarta, kata Bambang, merupakan desain dari peninggalan VOC dan kolonial Belanda. Kesan sentris ini juga dilakukan Brasil saat memindahkan ibu kota ke Brasilia dari Rio de Janeiro yang dulu didesain semasa pendudukan Portugis.
Lebih lanjut, Bambang juga menjelaskan perihal pemerataan di wilayah Brasil. Rio de Janeiro sebelumnya merupakan pusat ekonomi Brasil saat itu.
"Upaya pemindahan ke Brasilia lebih dekat dengan Amazon, jadi bisa dibaca ada upaya pemerataan di Brasilia. Mirip dengan Indonesia yang ingin memeratakan pembangunan di luar Pulau Jawa," jelas Bambang.
Saat ini, perekonomian Indonesia bertumpu di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 58% secara nasional. Lebih spesifik, jelas Bambang, 20% berasal dari wilayah Jabodetabek.
"Jika dilanjutkan (Ibu Kota tetap di Jakarta), ketimpangan akan melebar," kata Bambang.
Kementerian PPN/Bappenas sedang melakukan kajian untuk ibu kota baru Indonesia pengganti Jakarta. Lokasinya direncanakan berada di Kalimantan karena dianggap berada di tengah Indonesia sehingga cocok untuk konsep Indonesiasentris.
Rencananya ibu kota baru akan dibangun pada tahun 2021. Dana yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 466 triliun untuk sebuah kota yang dapat menampung 1,5 juta penduduk tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Bangun Ibu Kota Baru, Cukupkah Satu Periode Pemerintahan?
Demikian disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam Forum Merdeka Barat 9 di gedung Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, (9/7/2019).
"Indonesia dan Brasil ini sama-sama bergabung dalam G20. Tapi yang berbeda, Brasil negara kontinental sementara Indonesia negara kepulauan," kata Bambang.
Lebih lanjut, Bambang juga menjelaskan perihal pemerataan di wilayah Brasil. Rio de Janeiro sebelumnya merupakan pusat ekonomi Brasil saat itu.
"Upaya pemindahan ke Brasilia lebih dekat dengan Amazon, jadi bisa dibaca ada upaya pemerataan di Brasilia. Mirip dengan Indonesia yang ingin memeratakan pembangunan di luar Pulau Jawa," jelas Bambang.
![]() |
Saat ini, perekonomian Indonesia bertumpu di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 58% secara nasional. Lebih spesifik, jelas Bambang, 20% berasal dari wilayah Jabodetabek.
"Jika dilanjutkan (Ibu Kota tetap di Jakarta), ketimpangan akan melebar," kata Bambang.
Kementerian PPN/Bappenas sedang melakukan kajian untuk ibu kota baru Indonesia pengganti Jakarta. Lokasinya direncanakan berada di Kalimantan karena dianggap berada di tengah Indonesia sehingga cocok untuk konsep Indonesiasentris.
Rencananya ibu kota baru akan dibangun pada tahun 2021. Dana yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 466 triliun untuk sebuah kota yang dapat menampung 1,5 juta penduduk tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Bangun Ibu Kota Baru, Cukupkah Satu Periode Pemerintahan?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular