Cara Jitu Menghindari Emiten yang Terancam Gagal Bayar

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 July 2019 20:45
Bagaimana cara agar terhindari dari emiten yang default?
Foto: Konferensi pers direksi PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) terkait ancaman default di Hotel Batavia, Jakarta (CNBC Indonesia/Syahrizal Sidak)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengalami kerugian atas gagal bayarnya (default) surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan satu hal yang tak bisa dihindarkan dari berinvestasi.

Namun bagaimana cara agar terhindari dari emiten yang default?

Analis fixed income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan rating yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kepada perusahaan menjadi salah satu indikator yang bisa dijadikan acuan kemungkinan gagal bayar perusahaan.


"Liat dari rating, bukan berarti dengan rating yang baik tidak ada risiko tapi rating itu mencerminkan bahwa emiten mampu bayar bunga dan melunasi pokok. Minimal ratingnya AAA dan A," kata Made kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/7/2019).

Setelah rating, poin selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah di sektor apakah bisnis yang dijalankan oleh emiten tersebut. Sebab, beberapa perusahaan bergerak di sektor yang cukup sensitif terhadap kebijakan dan kondisi yang terjadi.

"Terlebih kalau sektornya sensitif dengan suku bunga yang naik. Hindari emiten tersebut karena jika suku bunga naik maka dapat menggerus pendapatan emiten," jelas dia.

Selanjutnya, yang perlu dipahami adalah siapa yang berada di balik perusahaan tersebut, alias shareholder-nya. Pemegang saham itu bisa lembaga nasional, regional bahkan internasional. Semakin bagus pemegang saham maka akan semakin baik dukungan yang bisa diberikan kepada emiten.


Jika kasusnya di dalam negeri, biasanya perusahaan ini adalah milik BUMN atau non-BUMN. Namun demikian, tak selamanya perusahaan BUMN ini juga selalu berkinja baik.

Sebagai contoh, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebagai perusahaan pertambangan mineral milik BUMN pernah mengalami penurunan rating menjadi BB. Namun demikian mulai membaiknya kinerj perusahaan seiring dengan membaiknya harga komoditas, saat ini rating perusahaan telah naik tingkat menjadi BBB.

[Gambas:Video CNBC]


(dob/dob) Next Article Terancam Gagal Bayar, Ini yang Bisa Dilakukan oleh Emiten

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular