Duh, Eksportir Malas Ekspor Sabtu-Minggu, Priok Jadi 24 Jam?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
09 July 2019 19:50
Kadin mengakui para eksportir malas untuk ekspor pada Sabtu-Minggu, apakah saat Pelabuhan Priok dibuka 24 jam 7 hari, akan efektif?
Foto: REUTERS/Bob Riha, Jr.
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana mengoperasikan Pelabuhan Tanjung Priok selama 24 jam/7 hari dalam sepekan bagian dari optimalisasi layanan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan bukan sekadar wacana. Selama ini pelaku eksportir memang malas melakukan kegiatan ekspor pada Sabtu dan Minggu.

Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor, KADIN Indonesia, Handito Joewono, mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan keputusan presiden (Keppres) mengenai kebijakan yang digulirkan oleh Menhub Budi Karya Sumadi. Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan pengusaha adalah sebuah kepastian.

"Saya rasa yang paling aman keluarin Keppres bahwa seluruh pelayanan terkait ekspor harus beroperasi 24 jam/7 hari dalam sepekan. Kalau masih ada yang lambat kan bisa disemprit," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/7/2019).



Ia bilang Pelabuhan Tanjung Priok pada dasarnya sudah siap beroperasi 24/7 hari dalam sepekan. Penilaian itu didasarkan pada berbagai kegiatan pengembangan ekspor yang dilakukan KADIN Indonesia di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Dari peninjauan ke fasilitas layanan di sana dan juga survey biaya logistik yang dilakukan tahun lalu serta program Digital Port-nya, Pelabuhan Tanjung Priok sudah sangat siap," bebernya.

Bahkan dalam studi banding dengan LemChabang Port di Thailand, KADIN mencatat bahwa Pelabuhan Tanjung Priok mempunyai berbagai keunggulan. Nilai lebihnya adalah interkoneksi dengan jaringan transportasi darat melalui tol di Jakarta dan sekitarnya dan bahkan Tol Trans Jawa serta Bandara Internasional Soekarno-Hatta .

"Kendala yang masih dihadapi untuk menjalankan pelayanan 24/7 terletak pada belum cukup siapnya layanan aparat pendukung seperti karantina (Kementan), bea cukai (Kemenkeu) dan sebagainya," sebutnya.



Seringkali, dia bilang, pelayanan kepelabuhanan terhambat karena ketidakberadaan aparat di saat jam istirahat atau selepas jam kerja normal kantor pemerintahan.

"Orang malas jadinya mau ekspor Sabtu-Minggu, padahal harusnya paling enak Sabtu-Minggu waktu ekspor. Sabtu-Minggu kan sebenarnya transportasi darat cenderung berkurang intensitasnya sehingga mestinya bisa diatur," katanya.

(hoi/hoi) Next Article Wacana Lagi, Tanjung Priok Buka 24 Jam Selama 7 Hari Sepekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular