Hadeh...Urus Ekspor di RI 4,5 Hari, Singapura Setengah Hari

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 July 2019 10:55
Bagaimana ekonomi mau maju, regulasi dan birokrasi di Indonesia masih lambat dibanding negara tetangga.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC IndonesiaPemerintah menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sulit menembus angka 5,3% atau di atas target APBN 2019. Faktor utama penghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah masalah regulasi dan institusi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, mengatakan dari sisi institusi, birokrasi pemerintahan masih dianggap belum cukup andal untuk bisa memudahkan investasi maupun melancarkan di sektor perdagangan.

Sedangkan di regulasi, hambatan utamanya adalah masih banyaknya regulasi atau implementasi regulasi. Bambang mengatakan, ternyata administrasi dan kepabeanan untuk urusan ekspor di Indonesia memakan waktu rata-rata 4,5 hari yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga. Ia mencontohkan Singapura cuma setengah hari, maupun Vietnam, Thailand yang sekitar 2 hari.


Di sisi investasi, Bambang memaparkan, untuk memulai investasi di Indonesia diperlukan rata-rata masih sekitar 19 hari. Itu masih jauh di atas negara-negara tetangga yang jumlah hari untuk memulai investasinya lebih rendah dari pada Indonesia.

Kemudian biaya untuk mulai investasi di Indonesia pun lebih tinggi dibandingkan biaya memulai investasi di negara-negara tetangga.

"Solusi yang diusulkan intinya adalah fokus kepada yang namanya penataan regulasi dan khususnya pada regulasi yang dianggap bisa menghambat investasi maupun perdagangan, baik ekspor maupun impor," kata Bambang dilansir dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (9/7/2019).


Kondisi ini memperlihatkan daya saing Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga.

"Jadi kuncinya kepada penataan kembali regulasi dan implementasi dari regulasi itu sendiri di lapangan," tegas Bambang.

Intinya, menurut Bambang, kabinet baru bicara bagaimana masuk atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi optimal ke 5,4% dari 5,3%. Bambang mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpendapat mengatasi masalah regulasi dan institusi itu sangat penting. Hal itu adalah faktor yang paling menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Simak video pertumbuhan ekonomi RI kuartal II-2019 diprediksi loyo

[Gambas:Video CNBC]

(wed/hoi) Next Article Live! Bos Bappenas Beberkan Rencana Pemindahan Ibu Kota RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular