
Penjualan Ritel Tumbuh, Tapi Sinyal Perlambatan Kian Terasa
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 July 2019 10:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel domestik tumbuh 7,7% pada Mei. Hal ini seiring faktor musiman, yaitu Ramadan yang jatuh pada awal Mei.
Pada Selasa (9/7/2019), penjualan ritel yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Mei naik 7,7% secara tahunan atau year-on-year (YoY). Lebih baik ketimbang pertumbuhan bulan sebelumnya yaitu 6,7%.
Wajar saja, karena Mei bisa dibilang adalah puncak konsumsi rumah tangga. Ramadan 1440 Hijriah atau 2019 Masehi jatuh pada 5 Mei, sehingga nyaris keseluruhan Mei dihiasi oleh Bulan Suci yang merupakan puncak konsumsi.
Meski begitu, pertumbuhan penjualan ritel Mei 2019 melambat dibandingkan Mei 2018 yang sebesar 8,3%. Padahal pada 2018, Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada pertengahan Mei. Durasi Ramadan pada Mei 2018 lebih singkat, tetapi penjualan ritel tumbuh lebih baik.
Sepertinya perlambatan ekonomi domestik sudah terlihat di penjualan ritel. Kemarin, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 sepertinya akan melandai, tidak jauh dari kuartal sebelumnya.
"Menurunnya pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas yang lebih rendah telah berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekspor Indonesia, yang kemudian berpengaruh pada konsumsi rumah tangga dan investasi non-bangunan yang melambat. Pengaruh belanja terkait kegiatan Pemilu 2019 terhadap konsumsi lebih rendah dari prakiraan. Secara keseluruhan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 berada di bawah titik tengah kisaran 5-5,4%," sebut keterangan tertulis BI usai Rapat Dewan Gubernur cakupan kuartal I-2019.
Sementara untuk Juni, BI memperkirakan penjualan ritel masih tumbuh tetapi melambat di 2,2%. Idul Fitri jatuh pada awal Juni, sehingga momentum peningkatan konsumsi sudah selesai pada awal bulan. Angka proyeksi pertumbuhan penjualan ritel Juni 2019 tidak jauh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 2,3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penjualan Ritel Tumbuh Melambat di Juni, Tapi Minus di Juli
Pada Selasa (9/7/2019), penjualan ritel yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Mei naik 7,7% secara tahunan atau year-on-year (YoY). Lebih baik ketimbang pertumbuhan bulan sebelumnya yaitu 6,7%.
Wajar saja, karena Mei bisa dibilang adalah puncak konsumsi rumah tangga. Ramadan 1440 Hijriah atau 2019 Masehi jatuh pada 5 Mei, sehingga nyaris keseluruhan Mei dihiasi oleh Bulan Suci yang merupakan puncak konsumsi.
Sepertinya perlambatan ekonomi domestik sudah terlihat di penjualan ritel. Kemarin, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 sepertinya akan melandai, tidak jauh dari kuartal sebelumnya.
"Menurunnya pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas yang lebih rendah telah berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekspor Indonesia, yang kemudian berpengaruh pada konsumsi rumah tangga dan investasi non-bangunan yang melambat. Pengaruh belanja terkait kegiatan Pemilu 2019 terhadap konsumsi lebih rendah dari prakiraan. Secara keseluruhan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 berada di bawah titik tengah kisaran 5-5,4%," sebut keterangan tertulis BI usai Rapat Dewan Gubernur cakupan kuartal I-2019.
Sementara untuk Juni, BI memperkirakan penjualan ritel masih tumbuh tetapi melambat di 2,2%. Idul Fitri jatuh pada awal Juni, sehingga momentum peningkatan konsumsi sudah selesai pada awal bulan. Angka proyeksi pertumbuhan penjualan ritel Juni 2019 tidak jauh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 2,3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penjualan Ritel Tumbuh Melambat di Juni, Tapi Minus di Juli
Most Popular