Dua Masalah Terbesar RI Versi Bappenas: Regulasi & Institusi
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
08 July 2019 18:57
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyebutkan saat ini Indonesia mengalami dua masalah berat yang tak kunjung bisa terselesaikan.
Kedua masalah tersebut diklaim menjadi biang kerok atas lesunya kinerja ekspor dan loyonya akselerasi investasi yang pada akhirnya berimbas pada perlambatan perekonomian nasional.
"Ternyata faktor utama dalam ekonomi Indonesia yang menghambat pertumbuhan adalah masalah regulasi dan institusi," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (8/7/2019).
Dari sisi regulasi, Bambang tak memungkiri bahwa implementasi regulasi saat ini masih berbelit dan belum cukup ramah terhadap investor. Dalam hal perizinan saja, Indonesia kalah dari negara tetangga.
"Kalau Institusi artinya birokrasi pemerintahan masih dianggap belum cukup handal untuk bisa memudahkan investasi maupun melancarkan di sektor perdagangan itu," tegasnya.
"Demikian juga untuk investasi di Indonesia, diperlukan rata-rata 19 hari. Masih jauh di atas negara tetangga," kata bekas menteri keuangan itu.
Ke depan, pemerintah akan fokus pada penataan regulasi khususnya terhadap regulasi yang selama ini menghambat arus investasi, perdagangan, maupun ekspor dan impor.
"Jadi kuncinya kepada penataan kembali regulasi dan implementasi dari regulasi di lapangan," kata Bambang.
(roy/roy) Next Article Total PNS Pusat Ada 939.236, Dibawa ke Ibu Kota Baru Semua?
Kedua masalah tersebut diklaim menjadi biang kerok atas lesunya kinerja ekspor dan loyonya akselerasi investasi yang pada akhirnya berimbas pada perlambatan perekonomian nasional.
"Ternyata faktor utama dalam ekonomi Indonesia yang menghambat pertumbuhan adalah masalah regulasi dan institusi," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (8/7/2019).
"Kalau Institusi artinya birokrasi pemerintahan masih dianggap belum cukup handal untuk bisa memudahkan investasi maupun melancarkan di sektor perdagangan itu," tegasnya.
"Demikian juga untuk investasi di Indonesia, diperlukan rata-rata 19 hari. Masih jauh di atas negara tetangga," kata bekas menteri keuangan itu.
Ke depan, pemerintah akan fokus pada penataan regulasi khususnya terhadap regulasi yang selama ini menghambat arus investasi, perdagangan, maupun ekspor dan impor.
"Jadi kuncinya kepada penataan kembali regulasi dan implementasi dari regulasi di lapangan," kata Bambang.
(roy/roy) Next Article Total PNS Pusat Ada 939.236, Dibawa ke Ibu Kota Baru Semua?
Most Popular