Perjalanan Hidup Sutopo, Sang Penyambung Lidah BNPB
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 July 2019 21:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menghembuskan nafas terakhir karena sakit paru-paru di Guangzhou Modern Hospital, China, Minggu (7/7/2019).
Suharsono mengatakan, Sutopo merupakan anak penurut dan tidak merepotkan orangtuanya. Ia juga selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi kedua orangtuanya di sela-sela kesibukan kerja.
"Setiap hari raya pulang, setiap tugas di luar, mampir. Dia anak penurut tidak mempersulit orang tua, suka membantu keluarga," kata Suharsono.
Sutopo lahir di Boyolali, Jawa Tengah tanggal 7 Oktober 1969. Ia merupakan anak sulung dari pasangan suami-isteri Suharsono dan Sri Roosmandari.
Ia bersekolah di tempat kelahirannya yakni Boyolali hingga menamatkan Sekolah Menengah atas (SMA). Sutopo kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1989-1993 dengan predikat lulusan terbaik.
Setelahnya, ia bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dengan posisi terakhir sebagai peneliti senior utama (1994-2010).
Ketika bekerja di BPPT, Sutopo menamatkan S2 nya di Program Studi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Institut Pertanian Bogor (1998-2000). Masih di kampus yang sama, ia menamatkan program S3 nya di bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (2008-2010).
Pada bulan Agustus 2010, ia membantu BNPB sebelum bekerja secara penuh di sana. Awalnya, ia bekerja pada Direktur Pengurangan Risiko Bencana, Ia kemudian menjadi Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di bulan November pada tahun yang sama.
Sutopo menikah dengan Retno Utami Yulianingsih, dan memiliki 2 orang anak laki-laki hasil dari pernikahan tersebut, yakni bernama Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho.
Kecintaannya pada dunia pendidikan, Sutopo menelurkan 11 jurnal ilmiah internasional dan 100 jurnal ilmiah nasional. Ia juga tercatat sebagai Dosen tidak tetap di Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, dan Universitas Pertahanan.
Beberapa penghargaan yang pernah diraih Sutopo yakni:
(yam/gus) Next Article Mengenang Sang Ayah, Begini Cerita Haru Putra Sulung Sutopo
Suharsono mengatakan, Sutopo merupakan anak penurut dan tidak merepotkan orangtuanya. Ia juga selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi kedua orangtuanya di sela-sela kesibukan kerja.
"Setiap hari raya pulang, setiap tugas di luar, mampir. Dia anak penurut tidak mempersulit orang tua, suka membantu keluarga," kata Suharsono.
Ia bersekolah di tempat kelahirannya yakni Boyolali hingga menamatkan Sekolah Menengah atas (SMA). Sutopo kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1989-1993 dengan predikat lulusan terbaik.
Setelahnya, ia bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dengan posisi terakhir sebagai peneliti senior utama (1994-2010).
Ketika bekerja di BPPT, Sutopo menamatkan S2 nya di Program Studi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Institut Pertanian Bogor (1998-2000). Masih di kampus yang sama, ia menamatkan program S3 nya di bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (2008-2010).
Pada bulan Agustus 2010, ia membantu BNPB sebelum bekerja secara penuh di sana. Awalnya, ia bekerja pada Direktur Pengurangan Risiko Bencana, Ia kemudian menjadi Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di bulan November pada tahun yang sama.
Sutopo menikah dengan Retno Utami Yulianingsih, dan memiliki 2 orang anak laki-laki hasil dari pernikahan tersebut, yakni bernama Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho.
Kecintaannya pada dunia pendidikan, Sutopo menelurkan 11 jurnal ilmiah internasional dan 100 jurnal ilmiah nasional. Ia juga tercatat sebagai Dosen tidak tetap di Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, dan Universitas Pertahanan.
Beberapa penghargaan yang pernah diraih Sutopo yakni:
- Mahasiswa Teladan Universitas Gadjah Mada (1993)
- Elshinta Award 2011 sebagai Humas Terbaik (2012)
- Elshinta Award 2012 sebagai Humas Terbaik (2013)
- Humas Terbaik, The Second Indonesia Public Relations Awards and Summit dari Serikat Pekerja Pers (2013)
- Golden Public Campaigner Award dari RMOL.CO (2014)
- Elshinta Award 2013 sebagai Humas Terbaik (2014)
- Outstanding Spokeperson dari The Jakarta Foreign Correspondents Club (2017)
- Penerima Penghargaan Bidang Komunikasi Bencana Alam, Ikatan Ahli Geologi Indonesia Award (2018)
(yam/gus) Next Article Mengenang Sang Ayah, Begini Cerita Haru Putra Sulung Sutopo
Most Popular