
Harga Ayam Anjlok, Apa Solusinya?
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
28 June 2019 09:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengadaan gudang penyimpanan dingin (cold storage) bisa menjadi solusi untuk stabilitas harga ayam.
Selain itu, adanya cold storage juga memungkinkan adanya shifting pasar untuk peternak dengan budi daya besar.
Adanya cold storageĀ memungkinkan peternak tak menumpuk ayam di kandang, tapi bisa dipotong dan disimpan di ruang pendingin agar bisa diatur pasokan ayam.
Permentan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi, mengaturĀ kewajiban para peternak yang populasi live bird lebih dari 300.000/minggu untuk memiliki rumah potong ayam (RPA) dan fasilitas rantai dingin (cold storage).
"Di Permentannya kan ada di sana harus ada kewajiban kalau mereka budi dayanya besar harus ada cold storage," kata Sugeng, Kamis (27/06/2019).
Saat ini dia memperkirakan jumlah cold storage yang ada hanya sekitar 20% dari total kebutuhan. Jika bisa naik menjadi 50% maka kelebihan pasokan di kandang bisa diserap cold storage.
Hal ini juga bisa menjadi solusi percepatan pertumbuhan industri hulu, yang tidak diimbangi pertumbuhan sektor hilirnya.
"Kesenjangan inilah yang berkontribusi terhadap kericuhan ini sehingga stock bukan terjadi di cold storage tapi di kandang ayam peternak," ujarnya.
Untuk bisa merealisasikan pemerintah harus memaksa agar peternak berbudi daya membangun cold storage. Saat ini semua peternak budi daya ini menggantungkan di segmen pasar yang sama, pasar tradisional.
Adanya cold storage diharapkan ada peralihan pasar, sehingga yang pasar tradisional dikuasai peternak kecil. Sementara itu peternak berbudidaya besar bisa membangun infrastruktur.
"Tapi pemerintah punya kewenangan, misalnya berkaitan dengan perizinan. Kalau itu jadi prasyarat saya kira Permentan itu bisa direalisasikan," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Harga Ayam Anjlok, Peternak Menangis
Selain itu, adanya cold storage juga memungkinkan adanya shifting pasar untuk peternak dengan budi daya besar.
Adanya cold storageĀ memungkinkan peternak tak menumpuk ayam di kandang, tapi bisa dipotong dan disimpan di ruang pendingin agar bisa diatur pasokan ayam.
Permentan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi, mengaturĀ kewajiban para peternak yang populasi live bird lebih dari 300.000/minggu untuk memiliki rumah potong ayam (RPA) dan fasilitas rantai dingin (cold storage).
"Di Permentannya kan ada di sana harus ada kewajiban kalau mereka budi dayanya besar harus ada cold storage," kata Sugeng, Kamis (27/06/2019).
Saat ini dia memperkirakan jumlah cold storage yang ada hanya sekitar 20% dari total kebutuhan. Jika bisa naik menjadi 50% maka kelebihan pasokan di kandang bisa diserap cold storage.
Hal ini juga bisa menjadi solusi percepatan pertumbuhan industri hulu, yang tidak diimbangi pertumbuhan sektor hilirnya.
"Kesenjangan inilah yang berkontribusi terhadap kericuhan ini sehingga stock bukan terjadi di cold storage tapi di kandang ayam peternak," ujarnya.
Untuk bisa merealisasikan pemerintah harus memaksa agar peternak berbudi daya membangun cold storage. Saat ini semua peternak budi daya ini menggantungkan di segmen pasar yang sama, pasar tradisional.
Adanya cold storage diharapkan ada peralihan pasar, sehingga yang pasar tradisional dikuasai peternak kecil. Sementara itu peternak berbudidaya besar bisa membangun infrastruktur.
"Tapi pemerintah punya kewenangan, misalnya berkaitan dengan perizinan. Kalau itu jadi prasyarat saya kira Permentan itu bisa direalisasikan," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Harga Ayam Anjlok, Peternak Menangis
Most Popular