Harga Ayam Anjlok, Peternak Salahkan Kementan dan Kemendag
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
27 June 2019 13:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Para peternak anak menganggap anjloknya harga ayam akibat kegagalan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam menerapkan aturan, dan merespons nasib para peternak.
Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi mengatakan padahal sudah ada instrumen yang mengatur melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permenperin) dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) soal pencegahan kelebihan pasokan ayam yang bisa memicu harga ayam di peternak jeblok.
Ia mencontohkan, aturan mengenai Rumah Pemotongan Ayam (RPA) dan gudang pendingin (Cold storage), seharusnya Kementan bisa mendesak peternak budi daya besar untuk mengikuti ketentuan.
"Kementan bisa mendesak agar mereka merealisaskan agar peristiwa ini (kelebihan pasokan) tidak terulang, ini dari sisi jangka pendek, harus ada upaya menarik ayam hidup ini supaya itu segera kosong (dari kandang)," kata Sugeng saat wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (27/06/2019).
Kemendag dinilai kurang cepat tanggap dalam menghadapi situasi kelebihan pasokan ayam. Kelebihan pasokan 6-8 juta ekor per minggu tidak bisa diselesaikan begitu saja dengan bazar atau pembagian ayam gratis.
Harus ada upaya dari Kementan juga untuk mengafkirkan ayam, atau sterilisasi agar tidak lagi bertelur. Dengan begitu tekanan di pasar bisa sedikit berkurang.
"Apa upaya pemerintah, kemendag kami harapkan bisa lebih aktif. Harus ada kepastian bagi peternak, inilah pentingnya peran pemerintah dan perusahaan untuk terlibat terkait dengan RPA dan cold storage," kata dia.
Pengadaan RPA menjadi solusi jangka memengah jadi bisa direalisasikan. Apalagi masalah kelebihan pasokan seringkali terjadi, namun belum ada penyelesaikan yang menyeluruh.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 32 Tahun 2017. Disebutkan pengusaha atau peternak yang berbudi daya 300.000 ekor per minggu, harus menyediakan Rumah pemotongan Ayam dan Gudang pendingin (cold storage).
"Kami berharap, kita seirng koordinasi dengan pemerintah, di Jogja, Solo kan ekspresi bentuk kekecewaan agar pemerintah bisa menangani derita yang ditanggung peternak karena kerugian ini," katanya
(hoi/hoi) Next Article Ada Bagi-Bagi Ayam Gratis, Memang Ampuh Kerek Harga Ayam?
Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi mengatakan padahal sudah ada instrumen yang mengatur melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permenperin) dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) soal pencegahan kelebihan pasokan ayam yang bisa memicu harga ayam di peternak jeblok.
Ia mencontohkan, aturan mengenai Rumah Pemotongan Ayam (RPA) dan gudang pendingin (Cold storage), seharusnya Kementan bisa mendesak peternak budi daya besar untuk mengikuti ketentuan.
"Kementan bisa mendesak agar mereka merealisaskan agar peristiwa ini (kelebihan pasokan) tidak terulang, ini dari sisi jangka pendek, harus ada upaya menarik ayam hidup ini supaya itu segera kosong (dari kandang)," kata Sugeng saat wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (27/06/2019).
Kemendag dinilai kurang cepat tanggap dalam menghadapi situasi kelebihan pasokan ayam. Kelebihan pasokan 6-8 juta ekor per minggu tidak bisa diselesaikan begitu saja dengan bazar atau pembagian ayam gratis.
Harus ada upaya dari Kementan juga untuk mengafkirkan ayam, atau sterilisasi agar tidak lagi bertelur. Dengan begitu tekanan di pasar bisa sedikit berkurang.
Pengadaan RPA menjadi solusi jangka memengah jadi bisa direalisasikan. Apalagi masalah kelebihan pasokan seringkali terjadi, namun belum ada penyelesaikan yang menyeluruh.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 32 Tahun 2017. Disebutkan pengusaha atau peternak yang berbudi daya 300.000 ekor per minggu, harus menyediakan Rumah pemotongan Ayam dan Gudang pendingin (cold storage).
"Kami berharap, kita seirng koordinasi dengan pemerintah, di Jogja, Solo kan ekspresi bentuk kekecewaan agar pemerintah bisa menangani derita yang ditanggung peternak karena kerugian ini," katanya
(hoi/hoi) Next Article Ada Bagi-Bagi Ayam Gratis, Memang Ampuh Kerek Harga Ayam?
Most Popular