Urusan Kredit Bank, RI Tak Ada Apa-apanya Dibanding China

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
26 June 2019 16:34
Bank Indonesia (BI) menilai rasio kredit terhadap PDB atau penetrasi kredit terhadap pertumbuhan ekonomi masih cukup minim.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menilai rasio kredit terhadap PDB atau penetrasi kredit terhadap pertumbuhan ekonomi masih cukup minim.

Oleh sebab itu, Bank Sentral melihat potensi pengembangan kredit masih cukup tinggi.

"Rasio kredit terhadap PDB kita masih rendah di 35-40%. Sementara China itu 200%. Di dunia rata-rata 107%," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Menurutnya, akses ke sektor jasa keuangan sangatlah penting dalam hal ini bank. Pasalnya masih banyak masyarakat yang belum punya rekening.



Juda menambahkan, BI terus mengembangkan kebijakan makroprudensial untuk meningkatkan rasio kredit terhadap PDB. Di antaranya, Loan to Value (LTV) guna mendorong kredit sektor perumahan.

Lebih jauh, Juda menekankan, kebijakan makroprudensial merupakan sebuah alat untuk mengatur pertumbuhan ekonomi agar bisa lebih tinggi.

"Kita dorong kebijakan makroprudensial agar kredit tumbuh untuk lebih tinggi. Ini nantinya mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan," jelas Juda.


(dru/dru) Next Article 'Bauran Kebijakan BI Bakal Dicontoh Bank Sentral Lain'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular