
'Bauran Kebijakan BI Bakal Dicontoh Bank Sentral Lain'
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
07 August 2019 15:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti akan melanjutkan bauran kebijakan (policy mix) yang sudah dilakukan BI saat ini. Bauran kebijakan ini yakni kebijakan moneter, sistem pembayaran dan makroprudensial.
Destry bahkan meyakini bauran kebijakan BI ini akan dicontoh oleh bank sentral negara lain. Meski demikian, ia tidak menjelaskan dengan detail bank sentral negara mana yang akan meniru.
"Policy mix, itu akan terus dan saya rasa itu salah satu terobosan bank sentral dan ada beberapa bank sentral yang akan ikuti policy mix yang dilakukan Bank Indonesia. Jadi tidak hanya melaksanakan tugas moneter, tapi juga dari sisi makroprudensial," ujar Destry di Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Selain itu, Destry juga akan fokus menjaga stabilitas keuangan. Menurutnya ini bisa dicapai dengan memiliki pasar keuangan yang dalam.
"Masalahnya, sektor keuangan kita ini masih dangkal, sehingga ada gejolak sedikit di global, kita jadi goyang. Untuk itu, BI, OJK, dll itu harus bisa membuat market itu lebih dalam," jelasnya.
Menurutnya, saat ada gejolak maka Indonesia akan rentan kena dampak negatifnya. Salah satunya, langsung menyerang ke nilai tukar rupiah yang terlihat melemah sejak awal bulan ini akibat kebijakan China yang melemahkan nilai tukar Yuan.
"Artinya dari BI kita akan terus mempertahankan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif sebab dengan adanya goncangan di global pasti akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan. Ini tantangan terbesar dari BI, bagaimana bisa menjaga stabilitas sektor tersebut. Khsususnya kalo bicara nilai tukar," kata dia.
"Terkadang di sisi domestik tidak ada sesuatu apapun tapi di global ada suatu goncangan kita akan goncang juga. Ini diharapkan kalau kita menjaga stabilitas makro tentu kita tidak perlu panik, market tidak perlu panik biasanya goncangan sifatnya sesaat," tegasnya.
(dru) Next Article 'Tak Ada Catatan Negatif untuk Calon DGS BI Destry Damayanti'
Destry bahkan meyakini bauran kebijakan BI ini akan dicontoh oleh bank sentral negara lain. Meski demikian, ia tidak menjelaskan dengan detail bank sentral negara mana yang akan meniru.
"Policy mix, itu akan terus dan saya rasa itu salah satu terobosan bank sentral dan ada beberapa bank sentral yang akan ikuti policy mix yang dilakukan Bank Indonesia. Jadi tidak hanya melaksanakan tugas moneter, tapi juga dari sisi makroprudensial," ujar Destry di Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (7/8/2019).
"Masalahnya, sektor keuangan kita ini masih dangkal, sehingga ada gejolak sedikit di global, kita jadi goyang. Untuk itu, BI, OJK, dll itu harus bisa membuat market itu lebih dalam," jelasnya.
Menurutnya, saat ada gejolak maka Indonesia akan rentan kena dampak negatifnya. Salah satunya, langsung menyerang ke nilai tukar rupiah yang terlihat melemah sejak awal bulan ini akibat kebijakan China yang melemahkan nilai tukar Yuan.
"Artinya dari BI kita akan terus mempertahankan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif sebab dengan adanya goncangan di global pasti akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan. Ini tantangan terbesar dari BI, bagaimana bisa menjaga stabilitas sektor tersebut. Khsususnya kalo bicara nilai tukar," kata dia.
"Terkadang di sisi domestik tidak ada sesuatu apapun tapi di global ada suatu goncangan kita akan goncang juga. Ini diharapkan kalau kita menjaga stabilitas makro tentu kita tidak perlu panik, market tidak perlu panik biasanya goncangan sifatnya sesaat," tegasnya.
(dru) Next Article 'Tak Ada Catatan Negatif untuk Calon DGS BI Destry Damayanti'
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular