Resmi Jadi BI-2, Apa Langkah Destry?

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
07 August 2019 14:07
Destry Damayanti akan langsung bekerja.
Foto: Pelantikan Destry Damayantii sebagai Deputi Gubernur Senior BI oleh Ketua Mahkamah Agung (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sah dan resmi menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia, Destry Damayanti akan langsung bekerja. Destry akan langsung melakukan rapat bersama jajaran BI malam ini, Rabu (7/8/2019).

"Rapat pertama saya nanti malam, apapun yang terjadi saya akan jaga komitmen untuk menjalankan tugas dan fungsi BI yang ada," ujar Destry di Mahkamah Agung.

Menurutnya, dalam menjalankan tugas ia akan fokus pada 5 prioritas utama. Pertama, bauran kebijakan (policy mix) yang akan terus dikembangkan.

"Saya rasa itu salah satu terobosan bank sentral dan ada beberapa bank sentral yang akan ikuti policy mix yang dilakukan Bank Indonesia. Jadi tidak hanya melaksanakan tugas moneter, tapi juga dari sisi makroprudensial," jelas Destry.

Resmi Jadi BI-2, Apa Langkah Destry?Foto: Pelantikan Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior BI oleh Ketua Mahkamah Agung (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)


Kedua, menjaga stabilitas sistem keuangan yang hanya akan tercapai kalau Indonesia memiliki market yang dalam.

"Masalahnya, sektor keuangan kita ini masih dangkal, sehingga ada gejolak sedikit di global, kita jadi goyang. Untuk itu, BI, OJK, dll itu harus bisa membuat market itu lebih dalam," tambahnya.

Ketiga adalah pengembangan sistem pembayaran yang lancar aman efisien dan inklusif.

Dia menjelaskan, perkembangan ekonomi digital diikuti dengan perkembangan teknologi finansial berkembang pesat. Ini menjadi tantangan untuk perbankan Indonesia makin nyata karena sudah merambah ke berbagai layanan yang selama ini dilayani oleh perbankan dari sisi Bank Indonesia.

"Hal ini menjadi tantangan besar karena terjadi pergeseran pola transaksi menuju transaksi non tunai dan pelakunya pun tidak hanya bank, namun juga non bank. Hal ini akan mendorong terjadinya inovasi sistem pembayaran di mana Bank Indonesia dituntut untuk bisa mengembangkan sistem pembayaran yang lancar aman, efisien dan inklusif," ujar dia.

Ke-empat adalah perkembangan ekonomi dan keuangan syariah karena sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia Indonesia belum dapat berperan banyak dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah. Selain itu, di sektor keuangan pangsa pasar industri syariah juga masih sangat rendah.

Terakhir, adalah area strategi dengan meningkatkan sinergi dengan pemerintah dan lembaga lainnya. Contohnya dengan OJK dan DPR.

"Misalnya dengan OJK untuk Sinergi kebijakan makroprudensial dan mikroprudensial dan dengan kementerian keuangan terkait dengan harmonisasi kebijakan moneter dan fiskal dan dengan pemerintah dan strategis lainnya untuk penguatan kebijakan sistem pembayaran dan teknologi finansial."






(dru) Next Article Destry Damayanti Jalani Ujian DGS BI 1 Juli 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular