
'Demi 250.000 PNS Baru, Beban Negara pun Numpuk'
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
18 June 2019 16:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah membuka lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 sebanyak 254.173 kursi. Jumlah tersebut akan diisi untuk lowongan status PNS maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Tak ayal, penambahan kuota para PNS ini pasti membebankan keuangan negara yang notabene dibayar oleh Pajak dan Utang.
Atas dasar PNS baru tersebut, Kementerian dan Lembaga pun mengajukan tambahan anggaran.
Misalnya untuk lembaga Sekretaris Kabinet. Untuk belanja pegawai misalnya, menurut Seskab Pramono Anung, Sekretariat Kabinet membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 19,283 miliar untuk memenuhi kebutuhan anggaran gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya.
"Kenapa hal itu terjadi, karena ada penambahan staf/karyawan di Setkab dari tahun 2015, 2016, 2017, dan seterusnya," jelas Pramono di situs resmi Seskab, Selasa (18/6/2019).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga sama. Pada 2020, Sri Mulyani Indrawati sang Menkeu mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 4 triliun tambahan anggaran tertinggi ada di unit Sekretaris Jenderal (Sekjen) Rp 2,14 triliun. Penambahan ini karena beberapa tugas yang akan dijalankan. Namun, penambahan anggaran terbesar untuk pembayaran gaji PNS baru di lingkungan Kementerian Keuangan serta pembayaran tunjangan kinerja (tukin) juga.
"Pertama kan untuk menampung pertambanhan pegawai baru sebesar 3.699 pegawai di Kemenkeu. Kedua, pembayaran tukin untuk seluruh eselon 1 di full di Sekjen," jelas Sekjen Kemenkeu Hadiyanto.
Sementara itu, untuk detil besar anggaran, Hadiyanto mengatakan masih akan dihitung. Untuk saat ini, penambahan anggaran hanya dengan memperhitungkan jumlah PNS baru di lingkungannya.
Pada 2019 sendiri, musim politik ini pemerintah menaikkan gaji bagi PNS .
Hal ini menjadi beban tersendiri bagi pos belanja negara. Pada 2019 belanja negara mencapai Rp 2.46,1 triliun. Naik sekitar Rp 250 triliun dari tahun sebelumnya.
Adapun untuk belanja pegawai mencapai Rp 381,3 triliun pada 2019. Sementara pada 2018, tercatat Rp 345, 4 triliun. Belanja pegawai digunakan untuk membayar gaji PNS dan tunjangannya.
NEXT Halaman Selanjutnya >>> Belanja Pegawai Terus Melesat
Tak ayal, penambahan kuota para PNS ini pasti membebankan keuangan negara yang notabene dibayar oleh Pajak dan Utang.
Atas dasar PNS baru tersebut, Kementerian dan Lembaga pun mengajukan tambahan anggaran.
"Kenapa hal itu terjadi, karena ada penambahan staf/karyawan di Setkab dari tahun 2015, 2016, 2017, dan seterusnya," jelas Pramono di situs resmi Seskab, Selasa (18/6/2019).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga sama. Pada 2020, Sri Mulyani Indrawati sang Menkeu mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 4 triliun tambahan anggaran tertinggi ada di unit Sekretaris Jenderal (Sekjen) Rp 2,14 triliun. Penambahan ini karena beberapa tugas yang akan dijalankan. Namun, penambahan anggaran terbesar untuk pembayaran gaji PNS baru di lingkungan Kementerian Keuangan serta pembayaran tunjangan kinerja (tukin) juga.
"Pertama kan untuk menampung pertambanhan pegawai baru sebesar 3.699 pegawai di Kemenkeu. Kedua, pembayaran tukin untuk seluruh eselon 1 di full di Sekjen," jelas Sekjen Kemenkeu Hadiyanto.
Sementara itu, untuk detil besar anggaran, Hadiyanto mengatakan masih akan dihitung. Untuk saat ini, penambahan anggaran hanya dengan memperhitungkan jumlah PNS baru di lingkungannya.
Pada 2019 sendiri, musim politik ini pemerintah menaikkan gaji bagi PNS .
Hal ini menjadi beban tersendiri bagi pos belanja negara. Pada 2019 belanja negara mencapai Rp 2.46,1 triliun. Naik sekitar Rp 250 triliun dari tahun sebelumnya.
Adapun untuk belanja pegawai mencapai Rp 381,3 triliun pada 2019. Sementara pada 2018, tercatat Rp 345, 4 triliun. Belanja pegawai digunakan untuk membayar gaji PNS dan tunjangannya.
![]() |
NEXT Halaman Selanjutnya >>> Belanja Pegawai Terus Melesat
Next Page
Belanja Pegawai Terus Melesat
Pages
Most Popular