Ini Bisnis Taipan Sjamsul Nursalim, Pria Berharta Rp 12 T

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
11 June 2019 15:49
Bila menyebut nama Sjamsul Nursalim setidaknya ada 3 perusahaan yang memiliki keterkaitan.
Foto: KPK Tetapkan Sjamsul Nursalim Tersangka Kasus BLBI (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bila menyebut nama Sjamsul Nursalim setidaknya ada 3 perusahaan yang memiliki keterkaitan. Pertama adalah PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), Kedua PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan Ketiga PT Bank Dagang Nasional Indonesia yang telah tutup dan masih bermasalah sampai saat ini.

Berdasarkan data dari Forbes, Sjamsul Nursalim tercatat menjadi orang terkaya di Indonesia nomor 36. Dia memiliki kekayaan bersih mencapai US$ 810 juta atau setara dengan Rp 12 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$).

GJTL

PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) bermula dari NV Hok Thay Hin yang berdiri pada 1951. Perusahaan ini memproduksi ban luar dan ban dalam sepeda. Sjamsul yang memiliki nama lahir Liem Tjoen Ho, terus mengembangkan usaha ini hingga memproduksi ban sepeda motor pada tahun 1970-an dengan bekerja sama dengan perusahan Jepang Inoue Rubber Company.

Gajah Tunggal terus berkembang dengan memproduksi ban untuk kendaraan roda 4, dengan salah satu merk ternama GT Radial. Nama Sjamsul tidak lagi terlihat dalam kepemilikan GJTL, paling tidak secara langsung.

Namun berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, Sjamsul diduga masih mengendalikan perusahaan ini melalui Denham PTE Ltd dengan kepemilikan 49,5%. Pengendalian Sjamsul diketahui melalui perusahaan Giti Tire yang berbasis di Singapura.  Situs resmi Giti mengungkapkan, Giti Tire secara tidak langsung memiliki 49,7% di GJTL sebagai pemegang saham mayoritas Denham.

MAPI

Berbeda dengan Gajah Tunggal yang disebut-sebut tidak murni didirikan oleh Sjamsul, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) merupakan perusahaan yang didirikan oleh Sjamsul. Perusahaan ritel fashion ini didirikan pada 1995 dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2004.

MAPI memiliki jaringan lebih dari 2.300 toko ritel seperti  Starbucks, Zara, Marks & Spencer, SOGO, SEIBU, Oshkosh B'Gosh, Reebok. Bila anda masuk ke sebuah mal, hampir tak mungkin anda tak jumpa dengan salah satu merk MAPI.

Sjamsul diduga memiliki dan mengendalikan MAPI melalui PT Satya Mulia Gema Gemilang yang tercatat memiliki kepemilikan sebesar 51%.

BDNI

Bank ini merupakan satu nama yang dikaitkan dengan Sjamsul, meski cenderung negatif. BDNI diketahui menerima Bantuan Likuiditas Bank Indonesia senilai lebih dari Rp 47 triliun.

Kemudian kewajiban tersebut dikurangi dengan aset sejumlah Rp18 triliun termasuk di antaranya pinjaman kepada petani atau petambak Dipasena sebesar Rp 4,8 triliun. 

Belakangan diketahui bahwa kredit kepada Dipasena berstatus macet sehingga tidak bisa ditagih. Hingga 2007, hanya Rp 200 miliar yang bisa ditagih sehingga masih ada kewajiban sebesar Rp 4,58 triliun.

Hal itulah yang kemudian menjadi dasar Sjamsul dan istrinya Itjih Nursalim yang sudah lanjut usia harus duduk di kursi pesakitan KPK.  Keduanya menjadi tersangka atas kasus dugaan korupsi BLBI kepada BDNI dengan kerugian keuangan negara Rp 4,58 triliun.


(dob/dob) Next Article Resmi! KPK Tetapkan Sjamsul Nursalim jadi Tersangka BLBI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular