
Sri Mulyani Cerita Negara Lain Turunkan Bunga, Sindir BI?
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
11 June 2019 14:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih jauh dari kata sepakat. Pasalnya kedua negara ingin penyelesaian dengan cara berbeda.
Karena kondisi ketegangan ini, para ekonom melihat perekonomian global pun menunjukkan risiko pelemahan untuk tahun ini.
Dengan kondisi ini, Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga acuannya hingga akhir tahun. Bahkan ada perkiraan bahwa suku bunganya justru akan diturunkan.
"Memang, kalau dilihat dari language, The Fed, mengatakan bahwa policy mereka masih akan data driven. Tapi sekarang confirmed bahwa risiko jadi lebih besar dan mereka tidak hanya melihat dari dalam negeri, tapi juga liat risiko ekonomi global juga menjadi lebih nyata, sehingga kemungkinan akan terjadi lagi feedbacknya kepada perekonomian AS akan terjadi. Oleh karena itu signal mereka. Mereka akan lebih melihat situasi ini," ujar Sri Mulyani di Kantornya, Selasa (11/6/2019).
"Mereka akan lebih terbuka dari sisi direction, kalau beberapa ekonomi sudah memperkirakan penurunan suku bunga bahkan sampai dua kali akhir tahun ini," tambahnya.
Bahkan, tidak hanya perkiraan tapi The Fed juga sudah menunjukkan tanda-tanda akan menurunkan suku bunganya.
"Tapi kemarin signalnya tidak secara firm mengatakan akan turun, tapi mereka mengatakan risiko makin besar itu berarti kenaikan tidak terjadi lagi tapi pos atau dalam hal ini jeda akan dilakukan penurunan," jelas Sri Mulyani.
Ia menilai Bank Sentral tengah memperbaharui kebijakan-kebijakan dengan perkembangan baru ini. Bahkan, beberapa negara lain bahkan sudah menurunkan suku bunga acuannya untuk bisa meningkatkan investasi.
"Bahkan beberapa negara lain bahkan sudah mulai menurunkan suku bunga, namun keputusan investasi itu selalu kombinasi tidak hanya dari sisi cost of fund, tapi juga dari sisi prospek ekonomi. Sehingga kita juga tetap berharap bahwa ekonomi Indonesia yang bisa tumbuh di atas 5 itu memberikan confidence di sisi lain cost of fund makin-makin turun," jelasnya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani ingin tetap fokus bagaimana cara mendorong motor penggerak perekonomian lainnya selain konsumsi dan belanja pemerintah untuk tahun ini.
"Kita berharap investasi bisa pick up, sementara untuk Ekspor kita berharap akan bisa diminimalkan dampak dari pelemahan global ekonomi," tegasnya.
(dru) Next Article Soal Suku Bunga, Pak Perry How Low Can You Go?
Karena kondisi ketegangan ini, para ekonom melihat perekonomian global pun menunjukkan risiko pelemahan untuk tahun ini.
Dengan kondisi ini, Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga acuannya hingga akhir tahun. Bahkan ada perkiraan bahwa suku bunganya justru akan diturunkan.
![]() |
"Mereka akan lebih terbuka dari sisi direction, kalau beberapa ekonomi sudah memperkirakan penurunan suku bunga bahkan sampai dua kali akhir tahun ini," tambahnya.
Bahkan, tidak hanya perkiraan tapi The Fed juga sudah menunjukkan tanda-tanda akan menurunkan suku bunganya.
"Tapi kemarin signalnya tidak secara firm mengatakan akan turun, tapi mereka mengatakan risiko makin besar itu berarti kenaikan tidak terjadi lagi tapi pos atau dalam hal ini jeda akan dilakukan penurunan," jelas Sri Mulyani.
Ia menilai Bank Sentral tengah memperbaharui kebijakan-kebijakan dengan perkembangan baru ini. Bahkan, beberapa negara lain bahkan sudah menurunkan suku bunga acuannya untuk bisa meningkatkan investasi.
"Bahkan beberapa negara lain bahkan sudah mulai menurunkan suku bunga, namun keputusan investasi itu selalu kombinasi tidak hanya dari sisi cost of fund, tapi juga dari sisi prospek ekonomi. Sehingga kita juga tetap berharap bahwa ekonomi Indonesia yang bisa tumbuh di atas 5 itu memberikan confidence di sisi lain cost of fund makin-makin turun," jelasnya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani ingin tetap fokus bagaimana cara mendorong motor penggerak perekonomian lainnya selain konsumsi dan belanja pemerintah untuk tahun ini.
"Kita berharap investasi bisa pick up, sementara untuk Ekspor kita berharap akan bisa diminimalkan dampak dari pelemahan global ekonomi," tegasnya.
(dru) Next Article Soal Suku Bunga, Pak Perry How Low Can You Go?
Most Popular